JAKARTA,iNewsSerpong.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani menegaskan, banyak negara harus berhutang dalam jumlah besar untuk mengelola negaranya. Bahkan negara sebesar Amerika Serikat dan Jepang utangnya saat ini di atas 100-200 persen dari Gross Domestic Product (GDP).
“Siapa negara kaya yang tidak berhutang. Amerika Serikat? Negara dengan ekonomi terbesar di dunia, utangnya 100 persen dari GDP, itu menakutkan. Jepang? 200 persen dari GDP,” kata Sri Mulyani, dalam tayangan Youtube Deddy Corbuzier, Kamis (6/1/2022).
Sri Mulyani menerangkan, ada instrumen lain bila suatu negara tidak mau mengandalkan utang untuk membangun negaranya, caraknya dengan mencetak uang sebanyak-banyakanya. Namun, hal ini ada risiko besar yakni akan meningkatkan inflasi yang sangat besar dan membuat uang negara tersebut tidak berharga.
“Kalau mencetak uang, maka terjadi inflasi. Kesulitan kita kalau lagi ngomongin ekonomi, orang kadang-kadang ingin mencari solusi yang gampang dan instan, dan lebih bahaya lagi yang no pain (tanpa beban) serta mudah,” ungkap Sri Mulyani.
Seperti diketahui, sampai dengan akhir September 2021, posisi utang pemerintah mencapai Rp6.711,52 triliun dengan rasio dari GDP sebesar 40,85 persen. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait