TANGERANG RAYA, iNewsSerpong.id - Menteri Koodinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhajir Efendy, berpesan agar Muhammadiyah dan Aisyiyah menjadi inisiator dalam membantu bangsa dan negara terbebas dari kemiskinan, kebodohan, dan stunting.
Selain itu, Muhajir Efendy juga berharap agar Muhammadiyah dan Aisyiyah berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk mencegah dampak negatif dari era revolusi industri 4.0 seperti saat ini.
"Era revolusi industri 4.0 ternyata melahirkan kemerosotan moral anak bangsa yang ditandai dengan maraknya hoax, bullying, dan banyaknya situs-situs penuh maksiat yang dibungkus dengan keindahan", kata Muhajir.
Hal itu disampaikan dalam Musyawarah Daerah (Musyda) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tangerang, Ahad, 28 Mei 2023 di Kampus Universitas Muhammadiyah A.R. Fachrudin (Unimar) Tigaraksa Tangerang. Dihadiri Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar serta para tokoh lainnya.
Islam Berkemajuan
Pada kesempatan itu, Muhajir Efendy yang juga salah seorang petinggi PP Muhammadiyah, menyinggung istilah Islam berkemajuan. Menurutnya, pertama kali diperkenalkan Soekarno, Presiden RI pertama, saat berkirim surat kepada A. Hassan pimpinan Persatuan Islam (Persis) Bandung.
"Istilah Islam berkemajuan disampaikan Presiden Soekarno atas keprihatinannya terhadap kemajuan bangsa lain, padahal Islam-lah yang harusnya menjadi motor kemajuan karena ayat pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah Iqra (membaca)," ungkap Muhajir.
Karena itu, warga Muhammadiyah yang dikenal sebagai "Al-Maunist", yakni orang-orang yang mengamalkan pesan-pesan dari Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al-Maun, yakni peduli terhadap masa depan anak yatim, berjuang keras dalam mengentaskan kemiskinan, tertib dalam segala hal, menginspirasi dan berkolaborasi dalam kebaikan harus tampil di depan.
Foto bersama pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tangerang terpilih. (Foto : Dok PDM Tangerang)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait