Anjing dan Kucing Dikerahkan Berburu Tikus di Washington DC

Anton Suhartono
Kelompok pemburu tikus di Washington DC melibatkan kucing dan anjing saat berburu (Foto: Reuters)

WASHINGTON, iNewsSerpong.id - Permasalahan tikus bukan hanya dialami Kota Paris, Prancis, kondisi serupa juga terjadi di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Sekelompok orang menggelar perburuan rutin dengan merekrut anjing dan kucing untuk memerangi hewan pengerat tersebut.

Tikus berkembang pesat di Ibu Kota AS itu, berkeliaran di gang-gang belakang restoran, bar, dan kelab malam. Mereka berpesta di tong-tong sampah menghabiskan sisa makanan yang dibuang.

Untuk memerangi tikus, belasan warga setiap pekan rutin menggelar operasi melibatkan anjing dan kucing terlatih. Lokasi operasi adalah tempat-tempat tikus berpesta yakni di tong-tong sampah restoran atau gerai makan.

"Good boy, Henry!" kata Marshall Feinberg (28), seorang pelatih anjing, setelah hewannya itu berhasil membunuh seekor tikus, korban pertamanya, dikutip dari AFP, Senin (19/6/2023).

Sepanjang 2022, otoritas Kota Washington DC menerima hampir 13.400 panggilan telepon melalui hotline terkait masalah tikus. Angka itu naik sekitar 2.000 panggilan dibandingkan tahun sebelumnya.

Segala jenis anjing dilibatkan dalam perburuan. Warga yang terlibat juga berasal dari berbagai kalangan, dari mulai penduduk pusat kota sampai pinggiran. Bahkan ada pula dari daerah tetangga yang memiliki minat yang sama, yakni berburu tikus. Mereka berkenalan melalui media sosial dan tergabung dalam komunitas ratting.

Bomani Mtume, seorang pensiunan polisi berusia 60 tahun, membawa anjingnya jenis Cairn Terrier, bergabung dalam kelompok tersebut. Dia bergabung sejak Maret bersamaan dengan dibentuknya kelompok tersebut.

Menurut dia, tikus-tikus di kotanya terkenal berani. Mereka bahkan tak lari saat didatangi.

"Ketika pertama kali berburu, mereka (tikus) bahkan tidak lari, hanya melihat anjing," katanya.

Pemburu lain yang dijuluki Nenek Kematian, Teddy Moritz (75), dikenal sebagai pakar di kalangan komunitas anjing pemburu. Dia tak ingin melewatkan perburuan tikus.

“Ini cara yang baik untuk mengendalikan tikus secara organik,” katanya, seraya menjelaskan penggunaan racun tikus membutuhkan waktu beberapa hari untuk memusnahkan hama, sementara anjing dengan cepat membunuh.

“Primitif tapi efektif,” ujarnya.

(*)

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network