JAKARTA, iNewsSerpong.id - Perkapuran atau osteoartritis terutama osteoartritis lutut menjadi perhatian serius dunia kesehatan. Pada konteks itulah RS Siloam Lippo Village menyelenggarakan acara pertemuan media untuk memperkenalkan perbaikan akar meniskus dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan bagi pasien, terutama di bidang ortopedi. Perbaikan ini dilakukan melalui operasi minimal invasif dengan sayatan kecil bagi pasien.
Perkapuran atau osteoartritis sering kali keliru dianggap sebagai penyakit yang hanya terjadi karena bertambahnya usia. Mitos ini menyebabkan banyak orang merasa pasrah dan mengurangi aktivitas fisik seiring bertambahnya usia. Namun, studi terkini membuktikan sebaliknya. Osteoartritis sebenarnya dapat dicegah agar tidak semakin memburuk, dan aktivitas fisik memiliki efek positif terhadap perbaikan kondisi tersebut.
Jumlah kasus osteoartritis di Indonesia saat ini meningkat 2.5 kali lipat dibandingkan tahun 1990, angka ini lebih tinggi dari peningkatan rata-rata di dunia yang hanya 2 kali lipat. Situasi ini memberikan beban berat bagi pemerintah dan keluarga, karena dapat menyebabkan kesulitan dalam bekerja, mencari nafkah, dan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Dr. dr. John C. P. Butarbutar, Sp.OT, K menjelaskan bahwa saat ini osteoartritis diakui sebagai kondisi serupa dengan gagal organ, seperti gagal jantung, ginjal, dan lain-lain. Penyebabnya beragam, termasuk cedera, kegemukan, diabetes, dan radang kronis, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan kerusakan pada sendi.
Dalam dekade terakhir, penelitian menemukan bahwa robekan akar meniskus adalah salah satu faktor penyebab penting yang sering terlewatkan. Sebagian besar pasien yang menjalani operasi penggantian sendi lutut ternyata juga mengalami robekan akar meniskus yang tidak terdeteksi. Kerusakan pada akar meniskus ini memiliki dampak yang sama dengan kehilangan meniskus secara keseluruhan, padahal struktur ini berfungsi untuk menyangga sendi lutut dan menanggung lebih dari 50% beban.
Cedera akar meniskus ini seringkali tidak menunjukkan gejala yang khas. Biasanya, cedera ini terjadi pada usia 40 hingga 50 tahun dan ditandai dengan keluhan nyeri lutut yang persisten, terutama saat jongkok.
Sebelumnya, cedera akar meniskus hanya ditangani dengan fisioterapi, obat-obatan, atau tindakan pengangkatan sebagian jaringan meniskus (meniscectomy). Namun, hasil pengamatan jangka panjang menunjukkan bahwa tatalaksana tersebut tidak memuaskan dan tidak mencegah perburukan osteoartritis pada sendi lutut.
Oleh karena itu, pilihan tatalaksana terbaik adalah melakukan penjahitan kembali akar meniskus yang robek dan menanamkannya kembali ke dalam tulang. Tindakan ini dapat dilakukan secara minimal invasif dengan sayatan kecil di daerah lutut, menggunakan teropong lensa dan alat khusus, sehingga pemulihan pasien menjadi lebih cepat.
Meskipun tindakan ini memerlukan alat dan keterampilan khusus, mengingat komplikasi serius dari penyakit ini, penjahitan kembali akar meniskus yang rusak akan semakin banyak diperlukan sebagai salah satu pilihan masyarakat untuk mencegah dan menghentikan perburukan osteoartritis pada lutut. Tindakan ini sudah tersedia di RS Siloam Lippo Village dengan rekomendasi dari dokter spesialis ortopedi.
Sejak 26 tahun lalu, RS Siloam Lippo Village telah memberikan beberapa pusat layanan unggulan, termasuk layanan kardiologi, onkologi, ibu dan anak, klinik In-Vitro Fertilization, dan klinik spesialisasi ortopedi. Hingga saat ini, RS Siloam Lippo Village telah melakukan lebih dari 15.000 tindakan ortopedi, termasuk terapi dan bedah ortopedi. RS Siloam Lippo Village akan terus melengkapi layanan kesehatan untuk terus melayani kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
