TOKYO, iNewsSerpong.id - Daihatsu Motor Co., Ltd memutuskan menghentikan pengiriman mobil ke seluruh dunia menyusul skandal keselamatan yang melibatkan 64 model, termasuk 22 model dengan merek Toyota, beserta tiga mesin yang dijual secara global.
Presiden Daihatsu Motor Co., Ltd, Soichiro Okudaira, meminta maaf kepada konsumen global atas insiden ini. Daihatsu juga mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara pengiriman kendaraan yang diproduksi, baik di dalam maupun luar negeri.
"Dengan hasil temuan tersebut, kami memutuskan menghentikan sementara pengiriman semua kendaraan yang diproduksi di Jepang dan luar negeri," kata Soichiro, pada Rabu (20/12/2023).
"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini kepada semua konsumen dan pihak terkait," tambahnya.
Lapisan Dalam Pintu
Pada April lalu, sebuah sumber internal di Daihatsu menemukan modifikasi yang tidak benar pada lapisan dalam pintu depan untuk menghadapi uji tabrak pada model kendaraan tertentu.
Modifikasi ini bertujuan untuk mencegah pecahnya bagian tersebut dengan ujung tajam yang dapat membahayakan penumpang saat pengerahan airbag samping. Tujuannya adalah agar mobil lulus uji tabrak dengan nilai sempurna.
"Perusahaan kami melakukan sertifikasi uji keselamatan yang tidak benar, menimbulkan kekhawatiran. Sebuah pihak ketiga secara independen melakukan investigasi dan analisis sesuai permintaan kami, kemudian memberikan rekomendasi," ungkap Soichiro.
Daihatsu telah memproduksi 1,1 juta kendaraan selama 10 bulan pertama tahun ini, dengan hampir 40 persennya diproduksi di luar negeri. Selama periode yang sama, Daihatsu juga berhasil menjual sekitar 660.000 kendaraan di seluruh dunia dan menyumbang sebanyak 7 persen dari total penjualan Toyota. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 24 Desember 2023 - 21:33 WIB oleh Wahyu Budi Santoso dengan judul "86 Model Mobil Daihatsu Terbukti Tak Memenuhi Standar Keselamatan".
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
