Halo Dok, adalah kolom konsultasi kesehatan yang khusus membahas kanker pada anak.
Kolom ini ditangani Dr Edi Setiawan Tehuteru Sp.A (K), MHA -- seorang dokter spesialis di bidang kanker anak.
Bagi pembaca yang membutuhkan informasi atau ingin mengetahui lebih jauh seputar kanker anak dapat menghubungi redaksi iNewsSerpong.id
Untuk ajukan pertanyaan hubungi :
Hp : 0818 869 562 atau Email : inewsserpong@gmail.com
Kanker anak. (Foto : Okezone)
TANYA - JAWAB
Apakah kanker bisa terjadi pada anak-anak?
Kanker tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Anak-anak pun dapat terkena kanker. Bahkan ada anak yang sudah terkena kanker sejak ia dilahirkan, sebagai contoh adalah leukemia kongenital, yaitu kanker darah yang dijumpai pada bayi baru lahir .
Apa beda tumor dengan kanker?
Tumor adalah nama lain dari benjolan. Jika secara tidak sengaja kita terantuk pintu dan benjol, itu termasuk tumor. Seorang remaja putri yang ada jerawat di wajahnya, itu juga tumor. Tumor ada yang jinak dan ganas. Tumor yang ganas itulah yang disebut sebagai kanker. Karakteristik tumor yang jinak adalah ukurannya menetap, tidak bertambah besar dari waktu ke waktu.
Berbeda dengan tumor ganas yang ukurannya cenderung semakin membesar. Bila hari ini baru sebesar biji kacang hijau, besok sudah bisa jadi sebesar biji kacang merah, kemudian jadi sebesar kelereng, bola bekel, sampai akhirnya bisa menjadi sebesar buah semangka.
Penting bagi orangtua untuk memantau ada tidaknya benjolan yang biasanya dapat dilakukan pada saat menyabuni anak ketika mandi. Jika teraba ada benjolan, apalagi kalau diperhatikan benjolannya bertambah besar, segera ke dokter untuk konfirmasi apakah benjolan itu ganas. Semua mengharapkan tentunya bukan tumor ganas.
Namun, sekalipun ganas, kita bersyukur karena artinya kanker ini ditemukan pada stadium awal. Kanker yang ditemukan pada stadium awal mempunyai kemungkinan besar untuk sembuh dibanding jika ditemukan pada stadium yang sudah lanjut.
Apa sebenarnya kanker itu?
Pengertian kanker, secara sederhana, adalah pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Dalam kondisi normal, sel tubuh manusia mempunyai sistem pengaturan yang sangat rumit. Oleh karena suatu sebab yang belum jelas, sistem pengaturan ini dapat mengalami kerusakan sehingga menjadi tidak terkontrol. Wujudnya dapat berupa jumlah sel yang terus bertambah banyak atau bertambah besar.
Sel kanker, kalau dilihat secara mikroskopis, terdiri dari sel-sel yang tidak ada kapsulnya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa sel kanker yang rapuh mudah terlepas dan menyebar dari satu organ ke organ lainnya.
Penyebaran juga bisa terjadi karena sel kanker dapat mengeluarkan zat yang merangsang pembuluh darah yang sudah ada untuk membentuk pembuluh darah baru. Pembuluh darah baru dimanfaatkan untuk mengarahkan makanan yang dimakan menuju ke arah tumor dan untuk menyebar. Hal ini yang menyebabkan sel kanker disebut sebagai sel yang pandai.
Sebagai contoh, seorang anak dengan kanker tulang di paha, jika tidak segera diobati maka sel kankernya yang di paha akan menyebar ke paru. Contoh lain, seorang anak dengan kanker bola mata, jika tidak segera diobati maka sel kankernya yang di bola mata akan menyebar ke otak dan sumsum tulang. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait