JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kasus bullying yang menimpa anak-anak marak terjadi. Fenomena itu pun kerap dialami anak di lingkungan sekolah.
Seperti belum lama ini seorang siswa SMP di Cilacap, Jawa Tengah, dirundung hingga mengalami aksi kekerasan oleh teman-teman sekolahnya. Kejadian itu sontak membuat geram publik Tanah Air.
Aksi bullying yang dilakukan atau menimpa anak-anak ini tentu menjadi perhatian publik. Salah satu aksi yang perlu dilakukan ialah tindakan dari pihak orang tua.
Psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si mengatakan, orang tua perlu melakukan pendampingan bila menduga anaknya jadi korban bullying. Namun, tindakan itu perlu dilakukan secara perlahan agar tidak menyakiti hati sang anak.
Melakukan pendampingan secara perlahan itu penting bagi anak, terlebih bila mereka menjadi korban bullying. Pasalnya, beberapa anak cenderung enggan menceritakan kepada keluarga bila dirinya menjadi korban perundungan.
Anna mengatakan, orang tua bisa memulai dengan menceritakan pengalaman mereka saat berteman di sekolah sehingga merasa tak sendirian dan mau menceritakan masalahnya.
“Cara lain untuk mengajak bicara adalah dengan menceritakan apa yang pernah kita alami di waktu kecil. Misalnya, ‘dulu pernah ada yang mengata-ngatai mama, mama tidak suka, lalu mama marah kepada orang itu, sehingga orang itu tidak lagi mengatai mama’,” tambah Anna.
Sementara itu, orang tua juga bisa melakukan tindakan tegas bila mendapati sang anak menjadi korban bullying di sekolah. Selain itu, memberi ketenangan pada anak juga diperlukan saat mereka jadi korban perundungan di sekolah.
“Kalau bullying sedang terjadi, maka segera hentikan dengan tegas. Pisahkan pelaku dari korban segera, dan pastikan semua anak aman, termasuk anak-anak yang menonton. Tenangkan anak, terutama yang jadi korban, buat dia nyaman,” papar Anna.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait