LONDON, iNewsSerpong.id - Real Madrid mengukuhkan diri sebagai Raja Eropa untuk 15 kali, usai mengalahkan Borussia Dortmund 2-0 pada Final Liga Champions 2023-2024 di Wembley, Minggu (2/6/2024) WIB dini hari.
Dortmund sebenarnya memiliki beberapa peluang emas di babak pertama, namun gagal memanfaatkannya. Kondisi itu membuat mereka dihukum oleh mental juara El Real yang mengambil alih keadaan pada babak kedua.
Madrid tampak lebih hidup sejak awal babak kedua, dengan kiper Dortmund Gregor Kobel menyelamatkan tendangan bebas Toni Kroos dan sundulan Carvajal yang masih melambung.
Gelandang Internasional Jerman
Kiper Real Madrid Thibaut Courtois kemudian menyelamatkan sundulan dari Fuellkrug. Namun, Dortmund segera menyesali kegagalan tersebut ketika bek sayap Dani Carvajal yang tingginya 172 cm melompat untuk menyambut sepak pojok Kroos dan melakukan sundulan yang menghasilkan gol pembuka untuk Real Madrid pada menit ke-74.
Assist tersebut merupakan cara yang tepat bagi gelandang internasional Jerman, Kroos, untuk menandai pertandingan terakhirnya untuk klub. Sementara Carvajal, Nacho, dan Luka Modric semuanya menyamai rekor enam gelar milik legenda Real, Francisco Gento, dari era dominasi pertama mereka.
Madrid mengambil alih kendali sejak saat itu dan mencetak gol kedua ketika pemain Dortmund, Ian Maatsen, kehilangan bola di tepi kotak penalti mereka sendiri. Gelandang Jude Bellingham memberi umpan kepada Vinicius Jr di ruang kosong dan pemain Brasil itu melepaskan tembakan ke gawang pada menit ke-83.
Kemenangan ini mengamankan trofi Eropa untuk keenam kalinya dalam 11 musim, menyamai laju tim yang mengawali kisah cinta Real dengan Piala Eropa, setelah memenangi lima edisi pertama kompetisi elite benua itu pada tahun 1956 dan satu lagi pada tahun 1966.
Hebatnya, ini adalah kemenangan ke-10 berturut-turut Real Madrid di final Eropa. Kekalahan terakhir mereka terjadi saat melawan Aberdeen di Piala Winners 41 tahun yang lalu.
Ini juga merupakan kesuksesan kelima yang memperpanjang rekor sebagai pelatih bagi Carlo Ancelotti, yang juga memenangkan trofi dua kali sebagai pemain bersama AC Milan.
“Saya tidak pernah terbiasa karena ini sulit, sangat sulit, lebih dari yang diharapkan,” kata pelatih asal Italia itu. “Di babak kedua kami lebih baik – ini adalah mimpi yang terus berlanjut,” ujar Ancelotti. (*)
Editor : Syahrir Rasyid