YOGYAKARTA, iNewsSerpong.id - Berdasarkan analisis situasi pasar saat ini penjualan mobil berada di angka 900 ribu unit. PT Toyota Astra Motor (TAM) berharap penurunan penjualan mobil di Indonesia pada 2024 tidak terlalu signifikan.
Sebelumnya, data dari Gaikindo mencatat bahwa penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) mobil nasional pada 2023 mencapai 1.005.802 unit.
Angka tersebut mengalami penurunan 4 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Dengan proyeksi penjualan di 2024, terlihat adanya penurunan sekitar 10 persen.
Model Kendaraan Hybrid
Meski penjualan mobil secara keseluruhan diprediksi turun, model kendaraan hybrid terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Penjualan mobil hybrid Toyota selama periode Januari-Juli 2024 meningkat sebesar 52,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Toyota Kijang Innova HEV menjadi model hybrid terlaris kami, diikuti oleh Yaris Cross HEV dan Alphard HEV," ungkap Vice President Director PT TAM Henry Tanoto dalam acara Toyota Eco Journey-JTD Electrification Line Up 2024 di Yogyakarta, Selasa (27/8/2024).
Henry menginformasikan bahwa Toyota Kijang Innova Zenix HEV mencatatkan rata-rata penjualan mencapai 2.000 unit per bulan sepanjang 2024, sementara Yaris Cross HEV, yang merupakan model hybrid termurah Toyota di Indonesia, terjual sekitar 500 unit per bulan.
Penjualan gabungan untuk MPV mewah Alphard dan Vellfire juga berada di angka sekitar 500 unit per bulan.
Marketing Director PT TAM, Anton Jimmi Suwandy, menambahkan bahwa penjualan mobil hybrid kini sudah merata di berbagai daerah di Indonesia. "Penyebaran mobil hybrid telah meluas dari Aceh hingga Papua," kata Anton.
Di sisi lain, Anton memprediksi bahwa penjualan mobil nasional pada tahun ini akan terkorosi di angka 900 ribuan unit akibat situasi pasar yang dipengaruhi oleh tahun politik.
"Sejak awal tahun ini, penurunan penjualan mencapai 15 persen hingga 20 persen. Saat ini, penurunan pasar berada sekitar 12 persen, mungkin bisa turun ke 11, 10, atau bahkan 9 persen," jelasnya.
Dia menegaskan harapannya untuk mempertahankan penjualan dan keberlangsungan industri otomotif Indonesia. "Kami berharap penjualan bisa bertahan di angka sekitar 900 ribuan unit. Sulit untuk mencapai angka setara tahun lalu," ungkapnya.
Anton juga berharap setelah pemilu dan pilkada dengan pemerintahan baru, pasar otomotif dapat stabil kembali dan permintaan meningkat, mengingat dampak dari tahun politik yang sering kali memengaruhi pasar seperti di tahun-tahun sebelumnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait