JAKARTA, iNewsSerpong.id - Musala menjadi rumah ibadah dengan ukuran lebih kecil dari masjid yang digunakan sebagai tempat salat dan mengaji bagi umat Islam. Di beberapa daerah, musala juga sering disebut dengan surau atau langgar.
Kebanyakan musala memiliki arsitektur bangunan bergaya Timur Tengah atau Islami. Namun, musala yang berlokasi di Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ini berbeda dengan musala pada umumnya, yakni memiliki keunikan tersendiri karena bangunannya menyerupai kapal.
Pada bagian depan musala tertera nama 'Safinatun Thoyib' atau kurang lebih nama musala ini memiliki arti kapal kebaikan. Muka depan mjuga menghadap langsung ke kiblat. Seolah-olah orang yang sedang salat di dalamnya seperti tengah dibawa berlayar menuju Kakbah. Selain itu, pada bagian dalamnya juga terasa nyaman, jemaah yang hendak melakukan ibadah salat sepintas akan dibuat seperti sedang salat di dalam kapal.
Selain dari bangunannya, tempat wudu musala ini juga tidak kalah unik, yakni dibuat dengan desain ikan. Pengurus musala Safinatun Thoyib, Dulradi (60) mengatakan, musala yang berukuran 8x10 meter tersebut dibangun oleh Almarhum H Thoyib, pada tahun 2017. Walaupun musala itu milik perorangan, namun keberadaannya digunakan untuk masyarakat umum yang ingin beribadah kepada Sang Pencipta.
"Pada saat membangun musala ini, Almarhum pak H Thoyib yang merupakan seorang juragan kapal di daerah sini terinspirasi oleh kapal-kapal miliknya, sehingga musala ini bentuk bangunannya mirip seperti kapal," ujar dia kepada MNC Portal.
Di sisi lain, Dulradi menyampaikan, dibangunnya musala ini diketahui juga menjadi sebuah simbol kejayaan maritim di wilayah setempat, karena sebagian besar warga di sana berprofesi sebagai nelayan.
"Masyarakat sini umumnya bekerja sebagai nelayan, kalau untuk yang ibadah di sini memang setiap hari selalu ada saja. Kebetulan lokasinya juga berada di jalan yang menuju objek wisata Pantai Karangsong dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong, sehingga membuat musala Safinatun Thoyib selalu ramai," ujar dia.
Dulradi mengatakan, tidak sedikit para pelancong wisata menyempatkan diri menunaikan ibadah di musala tersebut.
"Kelihatan dari pakaiannya, kalau yang wisata pasti suka mampir, padahal di sekitar sini banyak musala ada masjid juga cuma memang tidak sedikit yang milih salat di musala ini," kata dia.
Selain itu, lanjut Dulradi, saking uniknya, tidak jarang pengunjung yang mampir ke musala tersebut selalu mengabadikan momen dengan berfoto ria. Ditambah lagi, pada bagian lantai atas musala itu juga terdapat rooftop yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk melihat pemandangan di sekelilingnya dan seakan-akan sedang berada di atas kapal sesungguhnya.
"Pengunjung juga bisa naik ke lantai atas, dan bisa melihat pemandangan di sekelilingnya, baik melihat kapal-kapal nelayan, atau melihat tambak-tambak ikan milik para petani tambak," ucap dia. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait