get app
inews
Aa Text
Read Next : HIKMAH JUMAT : Jujur Awal dari Segala Kebaikan

HIKMAH JUMAT : Jangan Berputus Asa Dari Rahmat Allah

Jum'at, 24 Juni 2022 | 06:44 WIB
header img
Tidak ada kata terlambat bagi seseorang untuk bertaubat. (Foto : Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina

BAGINDA Rasulullah SAW menceritakan sebuah kisah yang terjadi pada zaman Bani Israil, kepada ummatnya agar menjadi pelajaran dan teladan dalam kebaikan. Kisah tersebut terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Dahulu, pada zaman orang-orang sebelum kalian, ada seorang laki-laki yang telah membunuh 99 jiwa. Dia pun bertanya tentang orang yang paling alim di muka bumi ketika itu, lalu ditunjukkan kepadanya tentang seorang rahib/pendeta.

Dia pun mendatangi rahib tersebut lalu mengatakan bahwa sesungguhnya dia telah membunuh 99 jiwa, apakah ada tobat baginya?

Rahib/pendeta itu berkata: “Tidak!”

Seketika laki-laki itu membunuhnya. Dia pun menggenapi dengan itu (membunuh rahib/pendeta) menjadi seratus jiwa.

Kemudian dia menanyakan apakah ada orang yang paling alim di muka bumi ketika itu?

Lalu ditunjukkanlah kepadanya tentang seorang yang berilmu. Dia pun mengatakan bahwa sesungguhnya dia telah membunuh 100 jiwa, apakah ada taubat baginya?

Orang alim itu berkata, “Ya. Siapa yang menghalangi dia dari taubatnya?”

“Pergilah ke daerah ini dan ini. Sebab, sesungguhnya di sana ada orang-orang yang senantiasa beribadah kepada Allah, maka beribadahlah kamu kepada Allah bersama mereka. Jangan kamu kembali ke negerimu, karena negerimu itu adalah negeri yang buruk/jahat.”

Dia pun berangkat.

Akhirnya, ketika tiba di tengah perjalanan datanglah kematian menjemputnya, (lalu dia pun meninggal). Berselisihlah malaikat rahmat dan malaikat azab tentang dia.

Malaikat rahmat mengatakan: “Dia sudah datang dalam keadaan bertaubat, menghadap kepada Allah dengan sepenuh hatinya.”

Sementara itu, malaikat azab berkata: “Sesungguhnya dia belum pernah mengerjakan satu amalan kebaikan sama sekali.”

Datanglah seorang malaikat dalam wujud seorang manusia, lalu mereka menjadikan dia (sebagai hakim pemutus) di antara mereka berdua.

Malaikat itu berkata: “Ukurlah jarak antara (dia dengan) kedua negeri tersebut. Ke arah negeri mana yang lebih dekat, maka dialah yang berhak membawanya.”

Lalu keduanya mengukurnya.

Ternyata mereka dapati bahwa orang itu lebih dekat ke negeri yang diinginkannya. Malaikat rahmat pun segera membawanya. 

Perawi berkata bahwa Qatadah mengatakan: “Al-Hasan berkata: ‘Disebutkan kepada kami bahwa ketika kematian datang menjemputnya, dia busungkan dadanya (ke arah negeri tujuan)’.”

Berdasarkan hadits di atas, tidak ada kata terlambat bagi seseorang untuk bertaubat. Taubat tersebut harus diikuti dengan perasaan menyesal atas perbuatan dosa yang pernah dilakukannya.

Kemudian jika dipandang perlu, maka kesungguhan dalam bertaubat dapat diikuti pula dengan hijrah meninggalkan tempat asal. Hijrah dari tempat yang penuh maksiat dan tidak kondusif untuk istiqamah dalam kebaikan, menuju tempat yang mampu memotivasi dan membersamai dalam kebaikan.

Tekad yang kuat harus tertanam di dalam hati. Tekad untuk memperbaiki diri dengan cara meninggalkan dosa-dosa dan kemaksiatan. Lakukan berbagai amal shalih sebagai pengganti dosa dan kemaksiatan yang telah dilakukan sebelumnya.

Allah SWT berfirman: “Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114).         

Selain itu, Rasulullah SAW bersabda: “Bertaqwalah kamu kepada Allah dimana pun kamu berada, iringilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergaulilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik.” (HR. At-Tirmidzi).


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)

Berdasarkan ayat dan hadits di atas, maka sejatinya Allah senantiasa memberikan kesempatan kepada siapa pun, termasuk para pendosa untuk mendapatkan rahmat dari-Nya. Bahkan Allah SWT menyukai para pendosa yang mau bertaubat dengan taubatan nasuha.

Sebagaimana Allah tegaskan melalui firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 222: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”

Taubatan nasuha menjadi syarat bagi para pendosa untuk mendapatkan rahmat dari Allah. Dengan taubatan nasuha tersebut, Allah tidak hanya akan menutupi kesalahan-kesalahan masa lalu, namun Allah juga akan memasukkannya ke dalam surga.

Dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 8, Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam Jannah (surga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Baginda Rasulullah SAW memotivasi para pendosa agar melakukan taubatan nasuha melalui sabdanya: “Setiap anak Adam pernah berbuat salah dan sebaik-baiknya yang berbuat salah adalah yang bertaubat dari kesalahannya.” (HR At-Tirmidzi).

Berdasarkan ayat-ayat dan hadits-hadits di atas, maka sesungguhnya Allah tetap menjanjikan surga  bagi para pendosa sekalipun. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, karena Dia lah Allah, dzat Yang Maha Pengampun.

Allah SWT menegaskan hal ini dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 53:

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (*)

Wallahu a’lam bish-shawab.

          

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut