Meski sempat mencoba melanjutkan pendidikannya di salah satu Perguruan Tinggi Delhi, Ritesh Agarwal memutuskan untuk keluar. Ia berpikir bahwa dirinya mungkin tidak akan bisa menuntaskan akademisnya.
Ia lalu memulai usahanya di bidang akomodasi online yang bernama Oravel yang terinspirasi dari kurangnya hotel yang higienis dan murah di India. Di kemudian hari, perusahaan ini pun diakuisisi oleh Venture Nursery, sebuah akselerator yang berbasis di Mumbai.
Perjalanan bisnis Ritesh Agarwal pun bukan tanpa rintangan. Ia harus menelan pil pahit kegagalan sebanyak enam kali hingga akhirnya ia mendirikan OYO Hotels and Homes pada 2013.
Ritesh Agarwal terinspirasi dari model Airbnb di Amerika Serikat. Pada awalnya, OYO pun hadir dengan model situs web yang menjual dan memperbaharui kamar hotel. Namun, pada 0216, Ritesh pun akhirnya memperluas model bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, OYO yang berkantor pusat di Gurugram dapat berkembang dengan pesat dari India ke Malaysia dan Amerika Serikat. Tak hanya itu, OYO bahkan telah hadir di 80 negara dan lebih dari 800 kota di seluruh dunia. Pada 2017, OYO berhasil ekspansi hingga ke China.
Kesuksesan OYO sekaligus membuat Agarwal menjadi miliarder bahkan saat usianya baru 22 tahun. Dari seorang anak kota kecil yang biasa menjual kartu SIM di Odisha, Ritesh Agarwal menjadi salah satu miliarder termuda di dunia. Ia pun masuk dalam daftar Hurun Rich List 2020 dengan kekayaan bersih mencapai USD1,1 miliar. (*)
Editor : Syahrir Rasyid