get app
inews
Aa Text
Read Next : Ketua Umum IPHI Dukung Sikap Menag, Jamaah Calon Haji Jangan Bawa Atribut Parpol ke Tanah Suci

Mie Haji Berbahan Singkong Inovasi IPHI, Diapresiasi Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel

Selasa, 26 Juli 2022 | 21:26 WIB
header img
Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel (kiri) menikmati Mie Haji berbahan singkong inovasi IPHI. (Foto : PP IPHI)

JAKARTA, iNewsSerpong.id – Mie berbahan singkong produksi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) mendapat sambutan hangat oleh sejumlah kalangan. Tak terkecuali Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel.

Lebih jauh, Rachmat Gobel yang juga dikenal sebagai pengusaha papan atas di negeri ini, mendukung inovasi mie berbahan singkong. “Rasanya enak, lembut, dan juga sehat. Nyaman di perut,” katanya di DPR, Selasa, 26 Juli 2022.

Hal itu ia sampaikan usai menikmati dua sajian mie berbahan baku singkong. Pertama, ia menikmati satu sajian mie cup. Kedua, ia menikmati satu sajian mie saset. Anggota Komiesi XI DPR RI Charles Meikyansyah dan Anggota Komisi VI DPR RI Subardi juga ikut menikmati hidangan mie berbahan baku singkong tersebut.

Mereka menerima Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI) yang dipimpin ketua umumnya, Ismed Hasan Putro, yang memproduksi mie berbahan baku singkong yang diberi merek miee Haji.

“Inovasi ini patut disambut dengan gembira. Apalagi dipromosikan sebagai mie sehat,” kata Gobel.

Selama ini, kata Gobel, publik lebih mengenal mie berbahan baku gandum. “Di tengah perubahan iklim dan konflik Rusia-Ukraina, inovasi mie berbahan lokal ini menjadi bermakna strategis. Karena dunia sedang dihadapkan pada masalah ketersediaan pangan,” katanya.

Penggunaan bahan baku lokal ini, katanya, akan bagus untuk para petani, memiliki dampak pada ekonomi nasional, berpengaruh terhadap pemerataan ekonomi, dan akan membantu UMKM untuk memasok beragam bahan pendukung lainnya.

“Saya harap ini bisa ditiru oleh produsen mie instan lain agar beralih ke penggunaan bahan baku lokal,” katanya.

Gobel mengatakan, ke depan pangan akan menghadapi masalah akibat perubahan iklim dan juga akibat konflik global. Saat ini saja, katanya, harga-harga kebutuhan pangan melonjak akibat kekurangan pasokan karena gagal panen dan kesulitan distribusi akibat konflik antarnegara.

Karena itu, katanya, kemandirian penyediaan bahan pangan merupakan suatu keharusan.

“Masalah kedaulatan pangan merupakan masalah strategis yang harus menjadi kepedulian kita semua,” katanya.

Indonesia adalah negeri pengkonsumsi mie instan terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Berdasarkan data World Instant Noodles Association, pada 2021 konsumsi mie instan di Indonesia mencapai 13,27 miliar bungkus.

Sedangkan berdasarkan data BPS, secara rata-rata dalam setahun tiap penduduk Indonesia mengkonsumsi 48 bungkus mie instan. Hal ini menunjukkan pangsa pasar mie instan di Indonesia sangat besar.

Pada kesempatan itu Gobel menyarankan untuk menyertakan koperasi agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi sebagai investor. “Biasakan libatkan masyarakat dalam bentuk koperasi,” katanya. Selain itu, ia menyatakan, agar tumbuh perlahan saja dan tidak terburu-buru.(*)

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut