Ia juga menjelaskan bahwa dia telah ditato oleh seniman di seluruh dunia. Selain itu, daun telinga Gregory Paul McLaren juga diregangkan dan giginya diganti dengan lapisan perak.
Tak berhenti di situ, ia juga mendapat berbagai tindikan sepanjang hidupnya.
Penampilan Gregory Paul McLaren yang mencolok ini rupanya menimbulkan reaksi negatif dari orang-orang. Namun banyak juga orang yang memuji keberaniannya untuk tampil beda.
Terkait dengan komentar negatif, pria 51 tahun tersebut tak ambil pusing untuk menanggapinya.
"Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menanggapi suatu hal. Ini seperti cuaca, Anda tidak dapat memprediksinya, Anda tidak dapat mengendalikannya. Anda hanya harus menghadapinya," ucap Gregory Paul McLaren.
"Saya tidak berbeda dengan orang lain, saya hanya memiliki banyak tato," imbuhnya.
Jika orang-orang berpikir bahwa Gregory Paul McLaren akan menyesal karena membuat tato di sekujur tubuhnya, ia justru menyangkal pendapat tersebut.
"Tidak. Saya tidak menyesali apa pun yang telah saya lakukan atau lakukan. Saya pikir itu adalah ketakutan yang dimiliki orang yang tidak ditato. Anda selalu bisa memperbaikinya, menutupinya, mengubahnya, atau menghapusnya," katnya, dikutip dari situs Guinness World Records, (2/9/2022).
Dengan demikian, Gregory Paul McLaren masih hidup dengan tato di sekujur tubuhnya hingga saat ini tanpa berpikir ingin menghapusnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid