get app
inews
Aa Text
Read Next : Korban Bencana Sumatra, Dapat Bantuan Rp8 Juta per Keluarga

Geledah Rumah Donald Trump, FBI Sita 11 Dokumen Rahasia

Sabtu, 13 Agustus 2022 | 18:07 WIB
header img
Mar-a-Lago, kediaman mantan presiden Donald Trump. (Foto: Reuters)

Departemen itu juga menduga, Trump mungkin telah melanggar beberapa undang-undang lain yang terkait dengan kesalahan penanganan catatan pemerintah. Salah satunya yang menjadikannya kejahatan untuk mencoba menyembunyikan atau menghancurkan dokumen pemerintah terlepas dari apakah dokumen itu diklasifikasikan atau tidak.

Berdasar daftar barang yang diambil dari kediaman Trump menunjukkan, agen FBI mengambil lebih dari 30 barang termasuk lebih dari 20 kotak, binder foto, catatan tulisan tangan dan hibah eksekutif grasi untuk sekutu Trump dan penasihat lama Roger Stone. Selain itu juga ditemukan informasi tentang Presiden Prancis.

Surat perintah menunjukkan bahwa agen FBI diminta untuk menggeledah sebuah ruangan yang disebut 'Kantor 45 lantaran Trump merupakan presiden AS ke-45. Selain itu, petugas juga menggeladah semua ruangan lain, bangunan di perkebunan yang mungkin digunakan oleh Trump atau stafnya dapat menyimpan kotak atau dokumen.

Di AS, ada tiga tingkat klasifikasi utama untuk materi pemerintah yang sensitif yakni sangat rahasia, rahasia, dan konfidensial. 'Sangat rahasia' adalah klasifikasi tingkat tertinggi, yang dilabelkan untuk informasi keamanan nasional yang paling dipegang erat di negara itu. Dokumen semacam itu biasanya disimpan di fasilitas khusus pemerintah karena pengungkapannya dapat menyebabkan kerusakan parah pada keamanan nasional.

Agen FBI pada Senin (8/8/2022) mengumpulkan empat set dokumen sangat rahasia, tiga set dokumen rahasia dan tiga set dokumen konfidensial. Mereka juga menunjukkan,  agen mengumpulkan satu set dokumen berlabel "dokumen rahasia/TS/SCI" - referensi ke bahan kompartemen yang sangat rahasia dan sensitif.

Dalam aturan di AS, seorang presiden yang menjabat memiliki wewenang untuk mendeklasifikasi materi. Namun dokumen yang dirilis pada Jumat (12/8/2022), tidak ada indikasi  bahwa Trump telah melakukan deklasifikasi sebelum meninggalkan kantor pada Januari 2021. (*)

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut