JAKARTA, iNewsSerpong.id – Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute dari 237 rute penerbangan tahun depan. Pemangkasan rute ini sejalan dengan pengembalian sejumlah armada pesawat Garuda Indonesia kepada lessor atau perusahaan penyewa pesawat.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan rute yang ditutup adalah yang tidak menguntungkan secara bisnis. Di sisi lain, perseroan akan menguatkan rute-rute superpremium.
"Garuda akan sangat mengecilkan jumlah rute dan pesawatnya, dan akan fokus kepada rute yang superpremium, di mana rutenya turun dari 237 rute jadi 140 rute," kata Kartika, Rabu (10/11/2021). Tak hanya itu, Kementerian BUMN selaku pemegang saham juga akan mengurangi jumlah pesawat
Garuda Indonesia. Dari laporan Kementerian BUMN, jumlah pesawat yang dioperasikan hanya sekitar 50-60 unit. Padahal kepemilikan armada saat ini sebanyak 125 pesawat, terdiri atas 119 pesawat sewa dan 6 pesawat milik sendiri.
Sementara itu, akibat berkurangnya jumlah pesawat akan menyebabkan terjadinya kelangkaan rute penerbangan pesawat Garuda di sejumlah daerah.
"Ini jadi tantangan karena mungkin nanti airport yang akan mengalami kelangkaan jumlah flight karena memang rutenya kurangi dan fokus kepada rute-rute yang menghasilkan positif margin," tutur Kartika (*).
Editor : Syahrir Rasyid