Kilang Cilacap atau Refinery Unit IV Cilacap Pertamina yang terbakar, satu dari 6 unit pengolahan minyak di Tanah Air. Setiap hari kilang ini mampu memproduksi 270 ribu barrel minyak dan memiliki 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas, serta BBM hasil pengolahan minyak mentah.
Selain itu, kilang Cilacap satu-satunya kilang di Indonesia yang memproduksi aspal dan base oil untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Kebakaran terjadi pukul Sabtu (13/11/2021) malam, mulai terjadi pukul 19.20 WIB. Pertamina memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elipiji untuk masyarakat tetap aman.
Dikutip dari laman resmi Pertamina, kilang Cilacap bernilai strategis karena memasok 34 persen kebutuhan BBM nasional atau sekitar 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Disebutkan juga, kilang yang terbakar adalah sebuah tanki berisi prodük Pertalite di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah.
Pertamina tengah berupaya maksimal untuk melakukan pemadaman. Upaya pemadaman dilakukan secara intensif menggunakan High Capacity Foam Monitor pada tangki yang terbakar. “Tangki di sekitar dilakukan pendinginan dengan water sprinkle untuk mencegah merambatnya kebakaran,” Ifki Sukarya, Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional menjelaskan.
Editor : Syahrir Rasyid