JAKARTA, iNewsSerpong.id - Jawed Karim merupakan pendiri YouTube yang namanya kurang populer di kalangan khalayak umum. Ia diketahui lebih memilih pekerjaan yang bersifat teknis dan jarang tampil di hadapan publik.
Meskipun demikian, berkat ide dan kerja kerasnya, kini masyarakat di seluruh dunia bisa menikmati berbagai manfaat dari YouTube. Menurut data yang dirilis oleh Forbes, YouTube bahkan menjadi salah satu aplikasi paling banyak diunduh dengan total unduhan mencapai 47 juta kali sejak dirilis pertama kali sampai tahun 2021.
Lantas, bagaimana sosok Jawed Karim? Dan bagaimana ia mendirikan platform YouTube? Simak ulasannya berikut ini.
Biografi singkat Jawed Karim
Jawed Karim lahir di Kota Merseburg, Jerman, 28 Oktober 1979 dengan mewarisi darah Bangladesh dan Jerman dari kedua orangtuanya. Ia diketahui terlahir dari keluarga muslim yang sangat taat.
Ayahnya, Naimul Karim merupakan seorang peneliti di 3M. Sedangkan ibunya, Christine Karim adalah asisten profesor penelitian biokimia di University of Minnesota.
Usai lulus dari SMA, Jawed Karim melanjutkan studinya ke University of Illinois di Urbana-Champaign. Belum sampai lulus, ia sudah di-drop out dari kampusnya.
Jawed Karim pun harus menyelesaikan studinya dengan mengambil beberapa kursus online di Universitas Santa Clara. Kemudian di tahun 2000, ia bekerja di PayPal yang ada di Silicon Valley, California, Amerika Serikat sebagai pengembang sistem keamanan.
Jawed Karim juga pernah bekerja paruh waktu di The National Center for Supercomputing Applications. Namun setelah membangun YouTube, ia memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya lagi di Stanford University.
Jawed Karim juga mendirikan Youniversity Ventures dengan tujuan untuk membantu anak-anak muda yang sedang berjuang mewujudkan startup impian.
Mendirikan YouTube
Saat bekerja di PayPal, Jawed Karim bertemu dengan Chad Hurley dan Steve Chen. Ketiganya memutuskan untuk keluar dari perusahaan dan berencana mendirikan perusahaan sendiri setelah PayPal diakuisisi oleh eBay senilai USD1,5 miliar pada tahun 2002.
Dari sanalah, ide untuk menciptakan YouTube tercetus, dimana ia terinspirasi dari sebuah berita yang menyatakan bahwa acara televisi yang dibawakan oleh komedian Jon Stewart telah ditonton 800 ribu orang. Jawed Karim ingin semua orang bisa membagikan momen kepada banyak orang di manapun dan kapanpun melalui sebuah video.
Akhirnya, YouTube pun resmi dikembangkan oleh Jawed Karim dan 2 temannya. Setelah usai dibuat, ketiganya mencoba mengunggah video berjudul ‘Me at the Zoo’ pada 23 April 2005 yang menjadi video pertama di platform YouTube.
Namun semuanya tidak langsung berjalan dengan mulus, Jawed Karim dan 2 temannya sempat mengalami kendala saat mempromosikan YouTube di awal perilisan. Pasalnya, tradisi berbagi momen dalam bentuk video masih terasa asing pada waktu itu.
Ketiganya bahkan pernah menawarkan hadiah 100 dolar untuk siapapun yang mengunggah video menarik mereka di YouTube, tetapi tidak ada yang tertarik. Tak berhenti di situ, YouTube juga sempat ditolak untuk diulas di media Weird karena belum terlalu populer.
Akan tetapi, Jawed Karim dan teman-temannya tak mau menyerah. Mereka terus mengeluarkan fitur terbaru yang menarik, seperti fitur related video, email video-video rekomendasi, kolom komentar, dan interaksi dengan platform media sosial lainnya.
Dari sanalah, popularitas YouTube perlahan melejit hingga seperti saat ini. Di tahun 2006, Google mengakuisisi YouTube dengan nilai USD1,65 miliar, dimana Jawed Karim memperoleh USD64 juta.
(*)Editor : Syahrir Rasyid