JAKARTA, iNewsSerpong.id - Siapa yang tak mengenal Jeff Bezos? Pamornya begitu melejit sebagai pendiri perusahaan raksasa yang berfokus pada e-commerce, komputasi awan, streaming digital, dan kecerdasan buatan bernama Amazon.
Karena bisnis yang ia dirikan tersebut, Jeff Bezos menduduki posisi kedua sebagai orang terkaya di dunia pada tahun 2022 versi Forbes. Total kekayaannya bahkan tercatat mencapai USD171 miliar atau setara dengan Rp2.552 triliun.
Selain Amazon, Jeff Bezos juga disibukkan dengan aktivitasnya mengelola Blue Origin, perusahaan jasa penerbangan luar angkasa sub-orbital yang dibangunnya sejak tahun 2000 silam. Namun kabar terbaru dari perusahaan Jeff Bezos tersebut cukup mengejutkan publik.
Kabar terbaru perusahaan dirgantara milik Jeff Bezos
Roket New Shepard milik perusahaan Blue Origin mengalami masalah serius setelah lepas landas dan memaksa sistem pembatalan darurat kendaraan untuk membuang kapsul menjauh dari booster. Hal itu disampaikan oleh akun Twitter @blueorigin melalui sebuah cuitan di Twitter pada Senin (12/9/2022).
Dalam unggahan tersebut, terdapat pula video yang memperlihatkan kobaran api dari mesin sekitar satu menit setelah terbang dan kapsul ditembakkan dari hidung roket. Roket kemudian mendarat di gurun Texas dengan didukung oleh tiga parasut.
Video yang dirilis oleh perusahaan menunjukkan pendaratan kapsul melaju sekitar 700mph di sekitar 28.000 kaki atau 8.500 meter. Komentar peluncuran menjadi sunyi ketika kegagalan terjadi dan penyiar, Erika Wagner mengatakan, "Tampaknya kami mengalami anomali dengan penerbangan hari ini. Ini tidak direncanakan."
Meskipun demikian, misi pada hari Senin itu dilakukan tanpa awak dan hanya eksperimen sains. Namun, roket tersebut sama dengan yang digunakan untuk meluncurkan manusia ke luar angkasa.
Dalam kesempatan yang berbeda, Blue Origin telah berulang kali mengatakan bahwa mereka merancang kendaraan dengan tingkat keamanan yang sangat tinggi. Sebelum menerbangkan orang, mereka menguji sistem pelarian darurat kapsul secara ketat di darat dan dua kali selama penerbangan.
“Keselamatan adalah nilai tertinggi kami di Blue Origin, Itulah mengapa kami membangun begitu banyak redundansi ke dalam sistem,” kata Erika Wagner, dikutip dari The Washington Post, Rabu (14/9/2022).
Secara keseluruhan, Blue Origin telah menerbangkan 31 orang ke luar angkasa dan berharap bisa terbang lebih banyak tahun ini. Namun untuk sementara waktu, perusahaan tengah menyelidiki apa yang salah pada penerbangan terakhir.
Dalam sebuah pernyataan, FAA mengatakan akan mengawasi penyelidikan kecelakaan. FAA juga akan memastikan tingkat keselamatan dalam keadaan baik sebelum roket kembali terbang.
Setelah peristiwa tersebut, komentar Jeff Bezos begitu dinantikan oleh media. Hanya saja, ia masih belum memberikan tanggapan apapun.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid