JAKARTA,iNewsSerpong.id – Merebaknya varian baru Omicron dibeberapa Negara diyakini tidak akan berdampak besar terhadap perekonomian global. Hal ini yang kemudian menjadi katalis penguatan.
saham-saham di kawasan Asia berada di zona hijau menyusul optimisme pasar menyambut komentar Presiden AS Joe Biden yang menyebut kebijakan pembatasan sebagai akibat dari varian baru masih belum dilakukan untuk saat ini.
Hingga pukul 10:28 WIB, Nikkei 225 Jepang (N225) menguat 0,40% di 28.397,50, Shanghai Composite China (SSEC) melesat 0,22% di 3.570,42, sedangkan Hang Seng Hong Kong (HSI) masih terpuruk -1,28% di 23.546,12.
S&P ASX 200 Australia (AXJO) juga berada di zona hijau sebesar 0,78% di 7.296,50, Taiwan Weighted menanjak 0,92% di 17.486,91, dan SET Thailand juga positif 1,29% di 1.610,22.
Indonesia Composite Index juga terpantau berhasil rebound 0,31% di 6.628,85, meski dibuka di zona merah pada pagi tadi.
Sementara Straits Times Singapura masih lesu -0,42% di 3.107,530, dan Kospi Korea Selatan (KS11) juga melemah -1,25% di 2.872,88.
Sebagai catatan, aktivitas China di sektor jasa tumbuh pada kecepatan yang sedikit lebih lambat pada bulan November, menurut data resmi pada Selasa (30/11).
Penurunan ini terjadi mengingat sektor tersebut masih terkena imbas dari kebijakan pembatasan baru menahan gelombang baru virus corona.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) non-manufaktur turun menjadi 52,3 pada November dari 52,4 pada Oktober, menurut data dari Biro Statistik Nasional (NBS).
Namun, geliat industri pabrik China mengalami peningkatan pada November, setelah masalah hambatan pasokan dan krisis energi sempat mereda.
Biro Statistik Nasional (NBS) melaporkan Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur berada pada poin 50,1 pada November, naik dari 49,2 pada Oktober.
Kinerja positif di seluruh pasar ekuitas Asia terjadi setelah adanya aksi jual investor akibat varian baru virus corona akhir pekan lalu yang dimungkinkan bakal mendorong kebijakan pembatasan lebih lanjut dan menghambat pemulihan ekonomi. (*)
Editor : Syahrir Rasyid