SEMARANG, iNews.Serpong.id – Keluarga Novita Kurnia Putri, warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan di Texas, Amerika Serikat (AS), segera dipulangkan. Keluarga masih menunggu kepulangan jenazah perempuan 25 tahun itu.
Rifai Idris (48), paman korban saat ditemui di rumah duka di Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang mengatakan, sejauh ini belum ada informasi pasti kapan jenazah keponakannya itu akan dipulangkan. Sampai hari ini belum dapat kabar kepastian pemulangan jenazah.
“Saya memaklumi repotnya pemerintah Indonesia ngurusin kasus-kasusnya. Keluarga besar, ya itu saja (harapannya),” kata Rifai, Selasa (11/10/2022).
Dia mengaku tidak tahu secara detail kehidupan keponakannya itu. Hanya erat saat SD. Masa SMP dan SMA Novita, Rifai tak tahu pasti sebab ketika itu dia merantau ke Kalimantan hampir 20 tahun.
Rifai baru pulang merantau, tinggal di Kabupaten Temanggung. Begitu mendengar kabar Novita meninggal, dia buru-buru ke rumah duka. “Saya ketemu terakhir tahun lalu, pas ramai Covid itu. Sempat menyapa saya ‘Om’, ketemunya ya di rumah ini,” kata Rifai.
Rumah itu disebut Rifai dibeli dari uang orang tua dan hasil Novita mencari uang. Sebelumnya mereka tinggal di daerah Jatingaleh, Kota Semarang. Ayah Novita, Ade Sutisna (53), seorang wiraswasta, ibunya Nani Mulyadani (50) ibu rumah tangga. Kakek dari Novita pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Novita lahir 21 November 1996.
“Jadi bukan menolak rekan-rekan wartawan, tapi ini keluarga masih bersedih, kalau lihat fotonya saja nangis. Kalau jenazah itu sudah datang, ya monggo (meliput),” ujarnya.
Rifai menyebut sepengetahuannya, Novita punya keinginan besar untuk mengangkat derajat keluarga. Itu pula yang membuat Novita bersemangat, selain memang dikenal cerdas sejak kecil, hingga menamatkan kuliah di Prancis dan Jerman. Novita anak pertama, dua adiknya semua laki-laki.
Rifai mengatakan, sejauh ini keluarga belum mengetahui posisi jenazah. Senin malam kemarin, Rifai mengaku berbalas pesan WhatsApp dengan suami Novita, Robert Brazil. “Panggil saya uncle, ya udahlah yang penting kamu sehat dan bawa istri (jenazah) kamu ke sini, tuturnya.
Robert, kata Rifai, masih sangat terpukul karena cintanya. “Novita itu cinta aku selamanya, nggak ada yang menggantikan dia,” kata Rifai, mengutip ucapan Robert.
Pihak keluarga, kata dia, menginginkan agar mendiang Novita dimakamkan di Semarang, dekat keluarga besarnya. “Tolong disampaikan ke Pemerintah RI, ke Pak Jokowi, saya mewakili keluarga besar, tolong jenazah Novita dipulangkan, kami kalau biaya angkat tangan (tidak punya), karena orang tidak punya. Mungkin hanya jenazah tapi itu sangat berarti bagi kami keluarga besar,” ujarnya. (*)
Editor : Burhan