MENLO PARK, iNewsSerpong.id - Kehadiran aplikasi TikTok terbukti menjadi ancaman serius bagi Google dan Facebook cs, pasalnya kini TikTok bukan hanya aplikasi untuk berjoget ria tetapi juga untuk TikTok kini menjadi mesin pencari bagi Generasi Z
Dari sekian banyak Generasi Z yang menggunakan TikTok sebagai mesin pencari salah satunya, Ja'Kobi Moore ketika memutuskan untuk mendaftar tahun ini ke sekolah menengah swasta di kota kelahirannya New Orleans, dia mengetahui bahwa dia membutuhkan setidaknya satu surat rekomendasi dari seorang guru. Dia tidak pernah meminta satu, jadi dia mencari bantuan.
“Surat rekomendasi guru,” dia mengetik di bilah di kolom pencarian TikTok, tulis The New York Time Senin (24/10/2022).
Moore, 15, menggulir aplikasi TikTok sampai dia menemukan dua video: satu menjelaskan cara meminta surat rekomendasi kepada guru dan yang lainnya menunjukkan template untuk satu. Keduanya dibuat oleh guru dan lebih mudah dipahami daripada hasil pencarian Google atau video YouTube, kata Moore, yang berencana untuk berbicara dengan gurunya bulan ini.
Hal ini membuktikan semakin banyak anak muda yang menggunakan algoritme tangguh TikTok yang mempersonalisasi video yang ditampilkan kepada mereka berdasarkan interaksi mereka dengan konten untuk menemukan informasi yang sesuai dengan selera mereka.
Penyesuaian itu digabungkan dengan perasaan bahwa orang-orang nyata di aplikasi mensintesis dan menyampaikan informasi, bukan situs web tanpa wajah.
Kebangkitan TikTok sebagai alat penemuan adalah bagian dari transformasi yang lebih luas dalam pencarian digital.
Sementara Google tetap menjadi mesin pencari dominan di dunia, orang-orang beralih ke Amazon untuk mencari produk, Instagram untuk tetap mengikuti tren, dan Snap Maps Snapchat untuk menemukan bisnis lokal. Ketika dunia digital terus berkembang, alam semesta cara untuk menemukan informasi di dalamnya berkembang.
Google telah melihat TikTok merayap ke domainnya. Sementara perusahaan Silicon Valley membantah bahwa orang-orang muda menggunakan TikTok sebagai pengganti mesin pencarinya, setidaknya satu eksekutif Google secara terbuka berkomentar tentang kemampuan pencarian aplikasi video saingannya.
“Dalam penelitian kami, hampir 40 persen anak muda, ketika mereka mencari tempat untuk makan siang, mereka tidak membuka Google Maps atau Penelusuran. Mereka pergi ke TikTok atau Instagram,” Prabhakar Raghavan, wakil presiden senior Google.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid