get app
inews
Aa Text
Read Next : Ada Apa? Australia Tarik Produk Indomie dari Peredaran

Waspada! Orang yang Pemarah Berisiko Tinggi Alami Masalah Jantung Fatal

Minggu, 30 Oktober 2022 | 07:57 WIB
header img
Orang yang pemarah berisiko lebih tinggi mengalami masalah jantung yang parah. Kemarahan adalah hal umum dan bisa menjadi indikator sehat dari masalah. Foto/Getty Images

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Orang yang pemarah berisiko lebih tinggi mengalami masalah jantung yang parah. Kemarahan adalah hal umum dan bisa menjadi indikator sehat dari masalah yang perlu dipecahkan. Tapi terlalu banyak kemarahan bisa menjadi buruk bagi kesehatan.

Dilansir dari Express, Sabtu (29/10/2022) kemarahan menempatkan tubuh pada kewaspadaan tinggi. Saat Anda sedang marah, terjadi adrenalin meningkat yang berdampak besar pada tubuh.

“Tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan Anda meningkat sehingga membuat darah lebih mungkin menggumpal,” kata Dokter Jeremy Warner dari Samaritan Cardiology.

“Ini bisa melemahkan dinding arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung," tambahnya.

Baca Juga: 3 Bagian Tubuh yang Sakit saat Terkena Kolesterol, Tak hanya Leher Kaku

Satu studi, yang diterbitkan dalam European Heart Journal menemukan bahwa risiko seseorang terkena serangan jantung meningkat hampir lima kali lipat dalam dua jam setelah marah. Penelitian yang mengamati 4.546 kasus serangan jantung ini menunjukkan detak jantung dan tekanan darah yang lebih tinggi mungkin menjadi penyebabnya.

“Mempelajari cara bersantai dapat membantu Anda keluar dari situasi tekanan tinggi. Banyak orang menemukan bahwa aktivitas fisik dapat membantu melepaskan tenaga. Bicaralah dengan dokter jika Anda khawatir tentang stres,” jelas Perawat Jantung Senior, Doireann Maddock dari British Heart Foundation.

Sebuah studi awal juga menunjukkan bahwa menjadi orang yang pemarah secara keseluruhan menempatkan Anda pada risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner yang fatal.

Orang-orang dengan sifat marah memiliki kemarahandan kemarahan lebih sering, lebih intens, dan dengan episode yang bertahan lebih lama.

Baca Juga: Saat Anak Demam, Sebaiknya Dikompres Dingin atau Hangat?

Studi tersebut menyatakan bahwa paparan jangka panjang terhadap kemarahan dan konsekuensi fisiknya membuat orang dengan sifat marah sangat rentan terhadap penyakit arteri koroner.

Kemarahan dapat dikelola untuk mengurangi intensitas atau frekuensi ledakan amarah. Peristiwa tertentu dapat memicu orang menjadi marah. Tetapi seberapa kuat kemarahan bergantung pada bagaimana mereka memandang situasi tersebut.

(dra)

 

 

Berita Terkait

    Audisi Indonesian Idol 2022 Sapa Warga Bandung, Peserta Heboh

    Ini Rahasia saat Dengar Sinden Jawa Bisa Merinding, Ada Unsur Mistisnya?

    Berita Terkini More

    Dito Mahendra Minta Nikita Mirzani Tak Jadikan Anak Tameng Kasus Hukum

    1 jam yang lalu

    Netizen, Sedang Butuh Motivasi? Ini 3 Buku yang Bangkitkan Semangatmu

    1 jam yang lalu

    Tak Banyak yang Tahu, 5 Artis Korea Ini Kakak Beradik

    Editor : Syahrir Rasyid

    Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
    Lihat Berita Lainnya
    iNews.id
    iNews Network
    Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut