JAKARTA, iNewsSerpong.id – Tak bisa disangkal lagi kalau di era digital digital seperti masyarakat tidak bisa lepas dari yang namanya gadget. Mereka bisa melakukan banyak hal dengan gadget, mulai dari belanja, main game, main sosial media hingga bekerja.
Nyatanya kebiasaan itu membahayakan mata, terlebih jika durasi menatap layar gadget terlalu lama. Banyak dampak buruk ketika terlalu lama menatap layar handphone atau laptop, seperti mata kering hingga mata merah.
Namun ada juga beberapa orang yang mengaggap terlalu lama bermain handphone bisa menyebabkan mata juling. Benarkah?
Spesialis Mata Konsultan Strabismus dan Ketua Panitia “Bakti Mata Juling JEC”, dr. Gusti G Suardana, SpM(K) menjelaskan terlalu banyak main handphone tidak berpengaruh pada mata juling, kecuali seseorang punya riwayat mata plus, itu bisa menyebabkan mata juling akomodatif.
"Mata juling akomodatif artinya matanya plus terus juling masuk (ke dalam) kemudian kita kasih kaca mata, kemudian kemungkinan akomodasi makin kuat maka makin parah bisa terjadi (juling). Tapi kalau tidak masuk kelompok itu tidak ngaruh," katanya.
Menurut dr Gusti, hal yang justru paling berpengaruh ketika terlalu lama melihat layar handphone dengan jarak pandang yang dekat adalah menyebabkan mata minus.
"Makin banyak dia membuat matanya melihat dekat potensi menjadi minus atau semakin minus semakin besar. Itu sebabnya anak sekarang umur lima tahun matanya sudah minus 5 atau 6 karena dimanjakan melihat (handphone) terlalu dekat yang berlebihan," tuturnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, dr Gusti menyarankan agar melakukan teknik 20-20-20. Teknik 20-20-20 ini dirancang oleh ahli kacamata asal California, Jeffrey Anshel. Cara ini dikembangkan pada 1990-an untuk membantu meringankan gejala mata lelah saat melihat layar gadget terlalu lama.
"Buat mata rileks dengan 20 menit menatap layar dan melihat jarak jauh 6 meter selama 20 detik," katanya.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid