get app
inews
Aa Read Next : Giovanna Milana Resmi Gabung Jakarta Pertamina Enduro, Proliga 2024 Makin Seru

Perang Gaya Baru antara Amerika Serikat dan Rusia, Inilah Penjelasan Proxy War

Jum'at, 23 Desember 2022 | 15:46 WIB
header img
Ilustrasi Presiden AS Joe Biden dan rudal yang meluncur dengan latar belakang bendera Ukraina. Foto/in defence of marxism

WASHINGTON, iNewsSerpong.id - Proxy war merupakan suatu peperangan yang keduanya menggunakan pihak ketiga sebagai subjek pengganti dalam berkelahi secara langsung.

Dengan kata lain, dalam perang ini kedua belah pihak saling menyerang tanpa menyebabkan perang skala penuh.

Perang proxy terjadi setelah Perang Dingin selesai, karena biasanya kedua belah pihak membutuhkan pihak ketiga untuk terus melakukan konflik bersenjata atau setidaknya kedua belah pihak melakukan perang sambil terus menjalankan Perang Dingin.

Jika berbicara mengenai Perang Dingin tentu selalu mengingat dua negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia).

Perang Dingin berlangsung cukup lama yakni dimulai pada tahun 1947 hingga 1962, yang diakhiri dengan kedua belah pihak sepakat menarik rudalnya.

Meskipun dianggap telah berakhir kedua negara tersebut sampai sekarang masih melakukan Perang Dingin dan juga melakukan perang proksi. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov baru-baru ini.

“Ini adalah Proksi War di mana aliansi militer paling kuat di dunia, Pakta Pertahanan Atlantik Utara, menggunakan Ukraina sebagai pendobrak terhadap negara Rusia,” ujar Sergei Lavrov, dilansir dari Washington Post.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut