JAKARTA, iNewsSerpong.id - Waralaba Food & Beverage Mixue Ice Cream & Tea jadi perhatian netizen. Tak heran bila kemudian menjadi trending topik di media sosial Twitter.
Meski usianya sebagai usaha waralabA tergolong masih muda, baru sekitar dua tahun masuk Indonesia, Mixue Ice Cream & Tea sudah memiliki jaringan sekitar 300 gerai. Pertumbuhannya begitu cepat sehingga mendapat sorotan publik.
Tengok saja, tak kurang dari 38 ribu tweet tentang Mixue Ice Cream & Tea. Netizen memberi tanggapan lucu-lucuan.
Contohnya : @convo***: "Tidak ada ruko kosong mixue mulai menginvasi kondangan guys" @hitegob***: "Pikiran lagi kosong tau tau dijadiin gerai mixue"
Mixue Lahir di Tiongkok
Kampung halaman Mixue Ice Cream & Tea adalah Tiongkok. Bisnis ini milik dari Zhang Hongchao yang didirikan pada 1997. Zhang Hongchao merintis Mixue Ice Cream & Tea disaat masih di bangku kuliah.
Dan, mulai serius mengembangkan bisnisnya pada tahun 1999 dengan membuka toko bernama Mixue Bingcheng (MXBC).
Darimana ide menjual es krim? Rupanya pria Tiongkok itu terinspirasi dari es krim Jepang yang dikenal es krim cone. Es krim yang berbentuk obor itu laris manis di Zhengzhou kala itu.
Formula es krim ala Zhang Hongchao pun meluncur dengan bentuk yang menyerupai es krim cone Jepang, yang membedakan harganya lebih murah.
Harga es krim di toko lain dilepas 10 yuan setara Rp20 ribu, sedang es krim Mixue dijual hanya 2 yuan atau Rp4 ribu.
Mixue hadir di Indonesia sejak dua tahun lalu. (Foto : Ist)
Dalam waktu singkat, ekspansi gerai melaju ke Provinsi Henan pada 2007. Setahun kemudian, pertumbuhan gerai terus menjamur mencapai 180 cabang.
Gerai Mixue pun menjajal Indonesia dan mendapat respons sangat positif dari konsumen Indonesia. (*)
Editor : Syahrir Rasyid