get app
inews
Aa Read Next : Kecanggihan Grok Bisa Jawab apa saja, Mulai Dipamerkan Elon Musk

Jadi Orang Pertama di Dunia, Elon Musk Kehilangan Rp3.154 Triliun

Minggu, 01 Januari 2023 | 18:27 WIB
header img
Elon Musk jadi orang pertama di dunia yang kehilangan Rp3.154 triliun

NEW YORK, iNewsSerpong.id - Elon Musk menjadi satu-satunya orang dalam sejarah dunia yang kehilangan kekayaan sebesar 203 miliar dolar AS atau setara Rp3.154 triliun. Saat ini, dia merupakan orang terkaya kedua di dunia, di bawah taipan barang mewah asal Prancis, Bernard Arnault. 

Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, kekayaan CEO Tesla dan Twitter itu sebesar 137 miliar dolar AS atau Rp2.129 triliun. Sementara kekayaan Arnault mencapai 162 miliar dolar AS atau Rp2.517 triliun. 

Musk merupakan orang terkaya kedua di dunia yang pernah meraih kekayaan lebih dari 200 miliar dolar AS. Dia mencapainya pada Januari 2021, beberapa bulan setelah pendiri Amazon Jeff Bezos. 

Bahkan puncaknya, dia pernah memiliki kekayaan sebesar 340 miliar dolar AS pada 4 November 2021. Musk sempat menjadi orang terkaya sejagat cukup lama, sebelum posisinya digeser oleh Arnault pada Desember ini. 

Kekayaan Musk merosot tajam setelah harga saham perusahaan mobil listrik miliknya, Tesla anjlok dalam beberapa pekan terakhir, termasuk penurunan 11 persen pada Selasa (27/12/2022) lalu.

Saham Tesla turun sangat tajam mencapai 65 persen sepanjang tahun ini. Dia juga telah menjual banyak saham perusahaan pada 2022 untuk membantu menutupi akuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS pada Oktober lalu. Akibatnya, menurut Bloomberg, Tesla bukan aset terbesarnya lagi.

Sementara kepemilikan Musk pada perusahaan luar angkasanya, Space Exploration Technologies (SpaceX) yang dipegangnya senilai 44,8 miliar dolar AS, sedangkan di Tesla sekitar 44 miliar dolar AS dan masih memiliki opsi saham sekitar 27,8 miliar dolar AS. Menurut pengajuan baru-baru ini, kepemilikan saham Musk di SpaceX sebesar 42,2 persen.

Kekayaan Musk melonjak signifikan selama pandemi Covid-19. Bahkan saham Tesla melampaui kapitalisasi pasar sebesar 1 triliun dolar AS untuk pertama kalinya pada Oktober tahun lalu. Tesla pun bergabung dengan perusahaan teknologi seperti Apple, Microsoft, Amazon.com, dan induk Google Alphabet, meskipun kendaraan listriknya hanya mewakili sebagian kecil dari keseluruhan pasar mobil.

Sekarang, dominasi Tesla di mobil listrik dan fondasi valuasinya yang tinggi berada dalam bahaya karena para pesaing mengejar ketinggalan. Musk bahkan menawarkan kepada konsumen Amerika diskon 7.500 dolar AS untuk menerima pengiriman dua model dengan volume tertinggi sebelum akhir tahun. Selain itu, Tesla dilaporkan mengurangi produksi di pabriknya di Shanghai.

Sementara dengan tekanan pada Tesla yang semakin intensif, Musk disibukkan dengan Twitter. Dia juga melakukan banyak perubahan di platform media sosial yang justru menimbulkan kekacauan, seperti memecat karyawan, kemudian meminta mereka untuk kembali dan kebijakan lainnya.

(*)

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut