PONTIANAK, iNewsSerpong.id - Datangnya hidayah dari Allah SAW kepada seseorang tak ada yang bisa memprediksi. Salah satu contoh menarik, seorang preman bernama Ateng yang sangat ditakuti di Pontianak, memeluk agama Islam setelah masuk dalam masjid.
Sebagai preman, Ateng mengaku hampir semua kejahatan sudah pernah dilakoni kecuali membunuh. Urusan mabuk-mabukan sudah bagian kehidupan sehari-hari, dan menjadi pecandu narkoba. Ateng bernasib mujur selalu lolos dari penjara atas perbuatan kejahatannya.
Mendadak Kaki Bergetar
Suatu saat Ateng bertemu dengan Ustadz Mukhsin. Sang preman itu diajak masuk masjid untuk pertama kalinya. Ateng yang dikenal tak pernah takut pada orang lain mendadak kakinya bergetar.
"Takut masuk masjid, perasaan itu takut,rasanya seperti dimarahi orang atau apa. Padahal saya kan orangnya gak penakut," ungkap Ateng, seperti dikutip iNewsGarut.id dari YouTube Laskar Tujuh Langit, belum lama ini.
Di dalam masjid, Ateng hanya duduk bersandar di tiang masjid sambil menunggu Ustadz Mukhsin sholat. Entah kenapa, dia merasakan adanya kenyamanan yang tak pernah dirasakannya selama ini.
Tak hanya itu, ingatan Ateng terhadap dosa-dosa yang pernah dilakukan terbayang semua hingga sosok mendiang orangtuanya.
"Waduh, rasanya nyaman perasaan ini, Mungkin di sini surga saya. Saya menangis. Bayangan orangtua yang sudah meninggal itu kelihatan dalam pikiran saya," papar Ateng.
PISAH
Selanjutnya, Ustadz Mukhsin menugaskan Ateng membawa tiang-tiang tebal yang disumbangkan untuk pembangunan masjid.
Ketika memasuki masjid, langkahnya terasa berat dan wajahnya pucat melihat beberapa tulisan kaligrafi di tiap sudut masjid.
Ateng sering dibilang keras hati dan sangat anti-Islam. Namun tidak disangka ia menangis ketika memeluk tiang masjid.
"Ya Allah, kenapa aku ada di sini? Ya Allah, seumur-umur, saya sudah 60 tahun, enggak pernah menginjak kaki ke sini," ucap Pak Ateng.
Setelah itu, Ateng masih menangis sambil memegang tiang masjid dan dicium tiang tersebut sambil berkata," Ya Allah, kalau memang saya ingin mengubah hidup, saya ikhlas."
Tak lama berlalu, Ateng pun mantap mengucapkan dua kalimat syahadat dan resmi jadi mualaf. Kini, Ateng rajin dakwah untuk keluarganya sendiri. Sang istri masih dalam proses masuk Islam, sementara anak dan cucunya sudah jadi mualaf. (*)
Ateng (kanan) dapat hidayah setelah masuk masjid. (Foto : YouTube Laskar Tujuh Langit)
Editor : Syahrir Rasyid