Bagaimana Cara Memilih Jodoh Istri atau Suami menurut Islam? Jomblo Wajib Baca!
JAKARTA, iNewsSerpong.id - Bagaimana cara memilih jodoh istri atau suami menurut Islam? Pernikahan merupakan suatu momen sakral yang betul-betul harus direncanakan dengan baik.
Tidak hanya sekadar prosesinya saja, namun memilih pasangan terbaik juga menjadi suatu yang penting. Hal itu karena hidup dalam bahtera pernikahan membutuhkan waktu panjang.
Untuk itu, Islam mengatur soal memilih pasangan. Berikut ini panduan memilih jodoh yang dilansir dari laman Muslim.
Pernikahan yang dibangun di atas ketaqwaan akan membuat teduh rumah tangga. Karena Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13).
Taqwa adalah menjalankan perintahNya serta menjauhi laranganNya. Karena begitu pentingnya ketaqwaan, maka Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pun menganjurkan memilih istri yang baik agamanya.
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُنْكَحُ المَرْأَةُ لأرْبَعٍ: لِمالِها ولِحَسَبِها وجَمالِها ولِدِينِها، فاظْفَرْ بذاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَداكَ
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari no.5090, Muslim no.1466).
Secara bahasa sekufu atau Al Kafa'ah berarti sebanding atau selevel baik dari agamanya, nasab (keturunannya) dan sebagainya. Hendaknya mencari calon pasangan yang sekufu dengan diri kita.
Dalil yang menganjurkan ini adalah sebagai berikut:
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An Nur: 26)
Editor : Syahrir Rasyid