SERPONG, iNewsSerpong.id - Puasa Ramadhan 1444 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 23 Maret 2023 sudah ditetapkan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Penetapan 1 Ramadhan 1444 Hijiriyah tertuang dalam edaran yang diteken oleh Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tarjdid PP Muhammadiyah, Oman Faturohman beserta Sekretarisnya, Mohammad Mas'udi pada 23 Desember 2022
Penetapan tersebut berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tarjdid PP Muhammadiyah.
Nah, menjelang masuknya bulan Ramadhan apa saja yang perlu dipersiapkan kaum Muslim.
Menurut Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal ada 3 bekal yang perlu disiapkan menjelang masuknya bulan suci Ramadhan.
Apa saja 3 hal itu berikut ini ulasannya.
1. Bekal ilmu.
Bekal ini amat utama sekali agar ibadah kita menuai manfaat, berfaedah, dan tidak asal-asalan. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,
مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ
“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.” (Al Amru bil Ma’ruf, hal. 15). Tidak tahu akan hukum puasa, bisa jadi puasa kita rusak. Tidak tahu apa saja hal-hal yang disunnahkan saat puasa, kita bisa kehilangan pahala yang banyak. Tidak tahu jika maksiat bisa mengurangi pahala puasa, kita bisa jadi hanya dapat lapar dan dahaga saja saat puasa.
2. Memperbanyak tobat
Melansir laman Rumaysho, Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menjelaskan bekal kedua yakni memperbanyak tobat dan istighfar sebelum masuk bulan Ramadhan. Perlu diingat bahwa syarat tobat juga perlu diperhatikan.
Dinukil oleh Ibnu Katsir rahimahullah, syarat tobat yakni “Menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya/ mengembalikannya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14:61).
Jadi Inilah yang disebut dengan tobat nashuha tulus dan murni. Sementara di antara doa untuk meminta segala ampunan dari Allah adalah do’a berikut ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى وَجَهْلِى وَإِسْرَافِى فِى أَمْرِى وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّى اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى جِدِّى وَهَزْلِى وَخَطَئِى وَعَمْدِى وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِى
“Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii” (Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan) (HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta