MUNICH, iNewsSerpong.id - Puluhan ribu tahun lalu, orang Afrika lebih dahulu mengenal jejaring sosial. Jauh sebelum Facebook, Twitter, WhatsApp, dan TikTok ditemukan.
Arkeolog mengungkapkan, lebih dari 1.500 manik-manik yang terbuat dari kulit telur burung unta ditemukan di seluruh Afrika.
Manik-manik berbentuk donat adalah salah satu jenis perhiasan pribadi paling awal yang ditemukan dalam catatan arkeologi.
Kelompok Pengumpul Tradisional
Beberapa kelompok pemburu-pengumpul tradisional di Afrika bagian selatan masih membuat dan menggunakan manik-manik itu sampai sekarang.
"Ini agak membingungkan bahwa orang-orang ini, yang hidup 40.000 hingga 50.000 tahun yang lalu, memiliki semacam jaringan sosial yang tersebar dalam jarak yang begitu jauh," kata Jennifer Miller, seorang arkeologi di Max Planck, Institute for the Science of Human History, di Jena, Germany.
Mereka mempelajari 1.516 manik-manik, dan 1.238 di antaranya dideskripsikan untuk pertama kalinya yang berasal dari 31 situs berbeda di Afrika Selatan dan Timur dan berlangsung selama 50.000 tahun terakhir.
Setelah membandingkan karakteristik yang berbeda dari manik-manik, Miller menemukan bahwa orang-orang di Afrika bagian selatan dan timur yang jaraknya lebih dari 3.000 kilometer menggunakan manik-manik yang hampir identik.
Secara genetik kelompok-kelompok ini memiliki semacam kontak, tetapi sejauh ini belum ada bukti budaya. "Ini agak membingungkan bahwa orang-orang ini memiliki semacam jaringan sosial yang tersebar dalam jarak yang begitu jauh," kata Miller.
Para peneliti menggambarkan manik-manik itu sebagai jejaring sosial tertua yang pernah diidentifikasi dan "koneksi gaya" Zaman Batu terjauh yang pernah didokumentasikan.
Meskipun mungkin saja manik-manik itu dapat ditukar secara langsung dengan cara tertentu, Miller berpikir bahwa kemungkinan besar yang dipertukarkan adalah pengetahuan tentang cara membuatnya.
Namun jejaring sosial ini tampaknya terhenti sekitar 33.000 tahun yang lalu di Afrika bagian selatan namun tetap dipertahankan di bagian timur. Baru pada sekitar 19.000 tahun yang lalu, manik-manik muncul kembali di Afrika Selatan
Peneliti yakin, terhentinya pembuatan manik-manik di Afrika bagian selatan pada 33.000 tahun lalu karena terjadi perubahan wilayah di daerah tersebut.
Ada sebuah fenomena metereologi yang menyebabkan banir di daerah tangkapan Sungai Zambezi. "Daerah ini menghubungkan Afrika timur dan selatan, dan banjir bisa menjadi penghalang interaksi manusia," kata Yiming Wang peneliti pasca-doktoral di departemen arkeologi di Institut Max Planck.
Penelitian ini memberi pemahaman baru ilmuwan untuk teori iklim agar lebih banyak lagi melakukan studi, seperti mengidentifikasi sumber telur burung unta menggunakan geokimia dan melacak pergerakan mereka di seluruh benua. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada oleh dengan judul "Arkeolog Buktikan Orang Afrika 50.000 Tahun Lebih Dulu Mengenal Jejaring Sosial | Halaman Lengkap".
Editor : Syahrir Rasyid