get app
inews
Aa Text
Read Next : Indonesia Tidak Termasuk! China Tambah 9 Negara Bebas Visa Total 27

Warga China Pernah Marah Besar, Dipicu Dua Iklan Mobil Mewah

Minggu, 02 Januari 2022 | 08:29 WIB
header img
Iklan mobil Audi China pada 2017 membuat masyarakat China marah besar. Pasalnya perempuan China diasosiasikan seperti mobil bekas. (Foto : Ist)

CHINA, iNewsSerpong.id - Warga China marah terhadap iklan mobil Mercedes-Benz di sosial media Weibo. Pasalnya, iklan pabrtikan mobil mewah itu dianggap mengeksploitasi mata sipit. Kasus iklan  Mercedes-Benz bukan yang pertama. Pabrikan mobil Jerman lainnya, Audi juga pernah bikin geram masyarakat yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping itu.

Kasus iklan Audi terjadi pada 2017. Iklan itu memunculkan kemarahan masyarakat China karena dianggap merendahkan perempuan China yang diasosiasikan seperti mobil bekas. Kebetulan iklan itu memang dibuat oleh divisi mobil bekas milik Audi.

Iklan yang berdurasi 30 detik itu diperlihatkan sepasang calon pengantin yang tengah menjalani proses pernikahan. Saat hendak diresmikan, tiba-tiba saja calon mertua pengantin perempuan menghentikan prosesi pernikahan.

Mertua itu kemudian mendatangi pengantin perempuan dan langsung memeriksa seluruh anggota badan calon mantunya itu. Seluruh badan diperiksa mulai dari kuping, hidung dan mulut. Usai memeriksa, mertua itu kemudian memberikan tanda oke.

Saat itulah slogan dan video pendek Audi muncul. "Keputusan yang penting harus diuji dengan teliti. Harus dijamin oleh penguji tersertifikasi," tulis Audi di iklan tersebut berbarengan dengan informasi divisi mobil bekas dari perusahaan mobil berbasis di Ingolstadt, Jerman itu.

Hanya saja setelah iklan tersebut beredar, masyarakat China justru marah besar. Mereka melihat hal itu sebagai upaya merendahkan perempuan China. Mereka tidak terima jika disamakan dengan mobil bekas. Publik China langsung marah dan sempat mengadakan aksi boikot.

Beruntung Audi bergerak cepat. Mereka langsung mencopot iklan tersebut meski saat ini masih bisa dilihat di kanal YouTube. Mereka juga membuat permintaan maaf karena telah memicu kemarahan.

"Kami meminta maaf atas peristiwa ini, kami menerima kritikan dan memahami kekecewaan yang ada. Saat iklan dibuat kami tidak memerhatikan detail yang akhirnya menimbulkan kesan meremehkan perempuan China. Kami berterima kasih atas perhatian dan pengawasan yang diberikan oleh masyarakat dan media di China," tulis Audi dalam keterangan resmi.

Peristiwa itu ternyata tidak jadi pelajaran buat pabrikan mobil lainnya. Baru-baru ini cerita kedua kekecewaan masyarakat China pada iklan otomotif melibatkan mobil mewah Mercedes-Benz.

Seperti disebutkan di awal, masyarakat China ngamuk ke Mercedes-Benz karena iklan yang mereka buat, di akun resmi Mercedes-Benz Weibo, seolah-olah mengeksploitasi mata sipit.

Akibat kegaduhan itu mereka langsung mencopot iklan kontroversial tersebut. Keributan bermula ketika Mercedes-Benz mengunggah iklan terbaru mereka di akun resmi Mercedes-Benz yang ada di sosial media terbesar di China, Weibo.

Iklan itu memperlihatkan beberapa mobil buatan Mercedes-Benz serta seorang model bernama Cai Niang Niang. Hanya saja beberapa saat setelah beredar, iklan itu langsung menuai kecaman.

Jutaan pengguna Weibo merasa tersinggung karena menganggap Mercedes-Benz seolah-olah mengekspoitasi model itu dengan membuat matanya seolah-olah menjadi lebih sipit.

"Riasan model wanita tampak seperti mata sipit. Banyak yang menyalahkan bahwa riasan tersebut mencerminkan stereotip Barat tentang orang Asia," tulis media berpengaruh China, Global Times.

Akibat kontroversi itu Mercedes-Benz langsung mencopot iklan itu dari sosial media Weibo. Hanya saja perwakilan Mercedes-Benz di China, Martin Sauber dan Juan Zhou belum memberikan pernyataan resmi mengenai kontroversi itu. (*)

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut