Perjuangan Denada Menyertai Pengobatan Putrinya di Singapura
Denada terus berjuangan demi kesembuhan putrinya, Shakira Aurum, yang divonis menderita kanker darah. Tak kurang dari dua tahun penyanyi 43 tahun ini menyertai pengobatan si buah hati di Singapura. Hal ini membuatnya harus bolak-balik Jakarta-Singapura jika sedang mendapat tawaran pekerjaan.
Meski terlihat berjalan lancar, namun perjuangan Denada dalam mencari nafkah bisa terbilang cukup besar. Terlebih saat ini dunia tengah diserang wabah pandemi Covid-19. Dampaknya turut dirasakan oleh Denada.
Biaya hidup di Singapura yang sangat tinggi membuatnya terpaksa menjual segala aset yang dia miliki, terlebih ia tak bisa bekerja selama dua tahun terakhir. Tanpa rasa ragu, dia menjual barang berharganya, mulai dari rumah, tas branded, perhiasan, dan masih banyak lainnya.
"Ya terpaksa harus jual-jual semua yang ada. Rumah, mobil, semua, apa pun yang bisa aku jual. Tas branded kah, perhiasan," kata Denada dalam kanal YouTube MAIA ALELDUL TV, dikutip MNC Portal Indonesia, Minggu (2/1/2021).
Bahkan, hingga saat ini Denada masih berusaha menjual beberapa asetnya yang tak kunjung laku. Pasalnya, menjual barang dalam kondisi pandemi pun terasa tak semudah yang dibayangkan.
Denada merasa sangat bersyukur bisa memiliki aset-aset berharga itu. Pelantun “Ku Jelang Hari” ini tak bisa membayangkan bagaimana hidupnya bisa berjalan jika ia tak memiliki barang-barang tersebut. "Dalam hatiku, alhamdulillah aku masih ada barang-barang itu. Kalau nggak ada barang-barang itu yang bisa dijual, aku nggak tahu deh bisa survive selama dua tahun," tuturnya.
Denada merasa perjuangannya selama ini tak lepas dari bantuan Sang Pencipta. Dia sempat mengalami kondisi ekonomi yang sulit hingga uang yang tersisa di ATM-nya hanya Rp 200 ribu. Padahal dia kerap memiliki banyak pengeluaran di Singapura.
”Itu nggak sekali dua kali kayak gitu. Loh orang dua tahun nggak ada penghasilan, tapi tinggalnya di sana. Jadi kalau udah kayak gitu, aku udah nggak tau lagi mau ngapain dan emang aku nggak ada teman ngobrol, jadi cuma nangis aja sama Allah minta tolong sama Allah," tutur Denada.
Banyak keajaiban yang dirasakan Denada dari Sang Pencipta. Salah satunya tawaran bekerja sebagai guru Zumba di Indonesia. Dia tak pernah menyangka bisa mendapat pekerjaan dalam waktu yang sangat singkat kala itu.
"Tiba-tiba besoknya ada orang dari perusahaan sesuatu di Indonesia yang bilang minta Denada isi kelas zumba, private di company kita. Lusa, minggu depan," kata Denada.
Dia merasa sangat bersyukur masih memiliki Tuhan yang selalu siap menolongnya. Apalagi, dia juga diberi kekuatan untuk bisa menghadapi masalahnya selama ini. Denada tak berhenti mengucap syukur sepanjang video.
Editor : Syahrir Rasyid