TANGERANG RAYA, iNewsSerpong.id - Salah seorang perempuan korban selamat bus pariwisata terjun ke sungai di Guci, Tegal, Jawa Tengah, kini hidup prihatin.
Adalah Sapuro (55) yang selama ini hidup sendirian di rumah kontrakan, kini malah bingung cara bertahan hidup setelah kedua tangannya mengalami cedera.
Sapuro sudah pulang ke rumah kontrakannya di kawasan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, seusai menjalani perawatan di RSUD Tangerang Selatan. Namun, Sapuro kini bingung menjalani hidup sendirian di rumah kontrakan.
Tak Punya Anak
Suaminya sudah meninggal dan dia tak punya anak. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, selama ini dia bekerja sebagai tukang cuci. Kini setelah kedua tangan cedera, dia hanya bisa pasrah.
Dengan keadaan tangan yang diperban, otomatis dia tak bisa menjalankan pekerjaannya itu. "Ya Allah, ini saya suami enggak ada, anak enggak ada. Kita kerjanya jadi kuli cuci, kita hidupnya ngontrak," ujarnya, Selasa (16/5/2023).
Sapuro tampak meratapi nasibnya dengan kedua tangan yang diperban. Meski begitu, raut sedih tidak begitu tampak di wajahnya lantaran tingkahnya yang kocak khas orang Betawi.
Saat diwawancarai, sesekali tetangganya mengajak bercanda Sapuro. Hal itu sedikit menghibur Sapuro. "Ini gue mau sedih-sedihan juga," ucap Sapuro menimpali candaan tetangganya.
Dia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan dan Jasa Raharja memang membantu biaya pengobatannya di rumah sakit. Namun tidak ada bantuan untuk biaya hidup sehari-hari dan ongkos pulang pergi berobat jalan.
"Kita berobat jalan tadi Rp300 ongkos naik mobil. Masa kita jalan kaki, buat kita berobat gimana? Emang dari Jasa Raharja ada bantuan?" keluhnya.
Ia bersyukur setangga dan sanak saudaranya masih peduli dengan kondisinya.
Kendati demikian, dia merasa tidak enak hati bila harus terus-menerus meminta bantuan. Terlebih, Sapuro tidak mengetahui pasti kapanbisa kembali beraktivitas seperti biasa.
"Bingung saya ngerawatnya, kan sendiri ini ngontrak. Laki (suami) kan enggak ada," ucapnya.
Editor : Syahrir Rasyid