BEIJING, iNewsSerpong.id - Media sosial asal China TikTok diwaspadai sejumlah negara karena dianggap sebagai mata-mata intelijen China. Bahkan, salah satu negara bagian di Amerika Serikat (AS), Montana melarang TikTok beroperasi di sana mulai awal tahun depan.
Kesuksesan TikTok mendunia dan melampaui platform konten online lainnya. Aplikasi media sosial berbasis video ini dengan cepat menjadi populer di kalangan Gen-Z. Lalu siapa sosok di balik berdirinya TikTok?
Dia adalah Zhang Yiming. Zhang merupakan pendiri ByteDance Technology Co., perusahaan teknologi digital terbesar di China yang mengembangkan Tiktok. Perusahaan ini dianggap sebagai salah satu perusahaan rintisan (startup) paling berharga di dunia.
Zhang merupakan generasi milenial China yang lahir pada 1 April 1983, yang mengalami reformasi ekonomi China secara langsung. Dia lulus dari Universitas Nankai pada 2005. Sebelumnya Zhang mengambil jurusan mikroelektronika, namun beralih jurusan ke software engineering.
Setelah lulus, Zhang mendapatkan pekerjaan di Kuxun, sebuah startup biro perjalanan online. Menurutnya, bekerja di perusahaan tersebut membantunya memiliki keterampilan berharga yang dibutuhkan dalam membangun fondasi perusahaannya sendiri.
“Saya adalah salah satu karyawan pertama Kuxun, tetapi di tahun kedua, saya bertanggung jawab atas sekitar 40 hingga 50 orang di divisi teknologi back-end dan tugas-tugas lain yang terkait dengan produk,” kata Zhang, dikutip dari Global Leadership, Minggu (21/5/2023).
Pada 2009, dia memulai bisnis pertamanya, sebuah situs pencarian properti bernama 99fang.com. Namun dia keluar dari bisnis tersebut tiga tahun kemudian, tetapi perusahaan itu mendorongnya untuk menjadi pengusaha.
Pada 2012, dia mendirikan ByteDance, sebuah bisnis yang menyediakan layanan agregasi berita, yang berbasis di Beijing. Pada tahun ini, Zhang merasa pengguna ponsel pintar di China kesulitan menemukan informasi yang relevan di aplikasi seluler dan raksasa pencarian Baidu.
Zhang pun memiliki visi untuk mendorong konten yang relevan kepada pengguna dengan menghasilkan rekomendasi oleh kecerdasan buatan, yang akahirnya melahirkan ByteDance. Perusahaan ini dimulai di sebuah apartemen di Beijing, dengan empat kamar tidur sebagai tempat tim tinggal sekaligus bekerja pada masa-masa awal.
Visinya untuk perusahaan tidak terbatas di China seperti kebanyakan pengusaha. Dia berencana memperluas ekspansi perusahaannya mendunia. Sayangnya, visi ini tidak dimiliki oleh sebagian besar pemodal ventura. Terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan, dia gagal mendapatkan dana hingga akhirnya Susquehanna International Group berinvestasi di startup tersebut karena melihat potensi yang menjanjikan.
Editor : Syahrir Rasyid