get app
inews
Aa Text
Read Next : Shin Tae-yong Komentari Kekalahan Timnas Indonesia Melawan Jepang dengan Lapang Dada

Pemerintah Jepang Anggarkan Rp376 Triliun per Tahun, Demi Tambah Kelahiran

Kamis, 01 Juni 2023 | 08:28 WIB
header img
Jepang anggarkan Rp376 triliun per tahun demi mendongkrak kelahiran (Foto: Reuters)

TOKYO, iNewsSerpong.id - Jepang terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong warganya memiliki anak. Negeri Sakura mengalami krisis kependudukan, bahkan mencatat rekor angka kelahiran terendah pada 2022.

Menteri Ekonomi Shigeyuki Goto mengatakan, Perdana Menteri Fumio Kishida telah menginstruksikan untuk menyisihkan sekitar 3,5 triliun yen atau sekitar Rp376,2 triliun dari anggaran tahunan untuk perawatan anak.  Kishida, lanjut Goto, memerintahkan penambahan anggaran tahunan itu dalam pertemuan kabinet yang juga dihadiri Menteri Keuangan Shunichi Suzuki, Rabu (31/5/2023). Menteri perekonomian juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Pemerintah sebelumnya memperkirakan anggaran sekitar 3 triliun yen per tahun untuk memperluas tunjangan perawatan anak dan pengeluaran terkait lainnya.

"Perdana Menteri Kishida memberi tahu kami untuk mempertimbangkan perluasan anggaran perawatan anak sekitar 3,5 triliun yen dalam penyusunan anggaran tahunan," kata Goto, dikutip dari Reuters.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk membantu pendidikan tinggi, mencegah pelecehan anak terkait kemiskinan, dan memastikan perawatan medis untuk anak-anak cacat.

Tidak ada pembahasan mengenai dari mana sumber pendanaan itu.

Kishida sebelumnya berjanji untuk melipatgandakan anggaran perawatan anak dalam 3 tahun mendatang demi mendongkrak angka kelahiran. Jepang sedang berjuang mendapat sumber pendanaan baru guna mendukung rencana pengeluaran perawatan. Namun Kishida mengesampingkan sumber pendanaan itu dari pajak penjualan. Pemerintah mempertimbangkan untuk memperkenalkan obligasi baru guna mendapatkan dana untuk biaya pendidikan.

Jepang mencatat rekor kelahiran terendah pada 2022, yakni di bawah 800.000 bayi. Dalam perkiraan resmi, angka tersebut seharusnya baru dicapai 8 tahun mendatang.

(*)

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut