get app
inews
Aa Text
Read Next : 15 Bank di Indonesia Bangkrut hingga September 2024, Amankah Ekonomi Tanah Air?

5 Fakta tentang Orang Terkaya di Indonesia yang Dulunya Hidup Susah dan Cerita Kesuksesannya

Jum'at, 23 Juni 2023 | 09:50 WIB
header img
Chairul Tanjung dan Eka Tjipta Widjaja termasuk deretan orang terkaya di Indonesia yang dulunya hidup susah. Foto: Kolase iNews.id

JAKARTA, iNews.id – Ada lima pengusaha sukses di Indonesia yang sebelumnya menghadapi kesulitan hidup, dan kisah mereka dapat menjadi inspirasi.

Sebagai pengusaha sukses, mereka tentu menyadari pentingnya mengevaluasi kemampuan diri terlebih dahulu, memahami sifat-sifat dan keterampilan yang diperlukan sebagai modal untuk menjadi seorang pengusaha.

Berikut ini adalah cerita sukses dan fakta mengenai lima orang terkaya di Indonesia yang sebelumnya mengalami kesulitan hidup:

1. Chairul Tanjung

Pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1962 adalah pemilik sekaligus Komisaris Utama Para Group.

Meski terlahir dari keluarga yang cukup berada, karena perubahan keadaan politik, keluarganya terpaksa menjalani kehidupan seadanya. Dari rumah yang tergolong besar, mereka harus menjualnya, dan menyewa sebuah losmen sempit.

CT pun mulai berdagang, dari berjualan buku kuliah stensilan, kaos, sepatu, dan aneka barang lain di kampus dan kepada teman-temannya.

Dari modal usaha itu, dia berhasil membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di daerah Senen Raya, Jakarta. Sayangnya karena sering memberi fasilitas kepada rekan kuliah, serta sering mentraktir teman, usaha itu bangkrut.

2. Eka Tjipta Widjaja

Pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja merambah usahanya dimulai saat usia 15 tahun. Tak heran, bila Eka Tjipta menduduki posisi ketiga orang terkaya di Indonesia.

Beragam bisnis telah digeluti pria ini. Salah satunya menjajakan biskuit dan permen dengan mengendarai sepeda ke penjuru kota Makassar, Sulawesi Selatan, 3 Oktober 1938.

3. Ciputra

Taipan di bidang Properti, Ciputra, mengungkapkan bila ingin menjadi seorang pengusaha (entrepreneur) bukanlah suatu hal yang mudah. 

Ibaratnya, selalu ada kondisi di mana ada kebangkitan dan penurunan.Ciputra dikenal sebagai salah satu contoh enterpreneur tersukses di Indonesia.

Konglomerat properti ini dikenal dengan nama lengkap Dr (HC) Ir. Ciputra dan merupakan pendiri asosiasi perusahaan properti terbesar di Indonesia yakni Realestat Indonesia (REI).

Pak Ci, demikian dia akrab dipanggil memulai usahanya dari nol, melewati jalan terjal berliku, dan bukan warisan orang tua. Di usia yang sangat muda, dia pun harus berjuang untuk menghidupi keluarganya. Sering kali dia bertelanjang kaki pergi berburu ke hutan sekadar untuk mendapat uang saku tambahan.

4. Bob Sadino

Pengusaha nyentrik Indonesia yang kerap tampil dengan menggunakan celana pendek, Bob Sadino, rupanya tidak menamatkan pendidikannya di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia. Melansir Okezone, Bob kehilangan sang ayah saat usianya menginjak 19 tahun.

Tanpa ia sangka, ayahnya melimpahkan seluruh warisannya kepada Bob. Akhirnya, Bob menggunakan warisan itu untuk berkeliling dunia, termasuk Belanda dan Jerman. 

Di Belanda, Bob bekerja di Djakarta Llyod yang berlokasi di Amsterdam dan Hamburg. Saat itu pula, ia bertemu dengan istrinya, Soelami Soejoed.

Bob tetap optimis dan mencoba peruntungan lain di dunia ternak ayam petelur. Perlahan namun pasti, usahanya itu berkembang pesat dan dikenal masyarakat luas. Baik dalam maupun luar negeri. Lelaki yang wafat pada 2015 ini selalu mengungkapkan bahwa kegigihan adalah kunci utama keberhasilan. 

5. Sudono Salim

Indomie adalah salah satu merek mi instan yang populer di Indonesia. Mi ini berada di bawah naungan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Namun, Indofood tidak hanya memproduksi Indomie. Banyak produk-produk tenar lainnya yang muncul dari perusahaan ini seperti Pop Mie, Chitato, Indomilk dan masih banyak lagi.

Di mulai dari titik nol, Salim tidak serta merta meraih kesuksesan dalam perjalanan usahanya. 

Sejak pindah dari China (Tiongkok) ke Indonesia, Salim pada awalnya mencoba usaha perdagangan tembakau dan cengkeh di Kudus, Jawa Tengah pada usia 25 tahun. Setelah sempat berjaya, pada 1942 bisnisnya bangkrut lantaran kedatangan Jepang yang menghentikan semua kegiatan ekonomi masyarakat.
 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut