JAKARTA, iNewsSerpong.id - Pemerintah Malaysia juga terus berusaha untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik. Bagaimana kebijakannya? Dikutip dari The Star, Senin (3/7/2023), pemerintah Malaysia akan memberikan keringanan untuk mobil listrik.
Apabila disepakati oleh seluruh pihak terkait, maka pajak mobil listrik akan lebih murah dibandingkan mobil bensin. Skema pajak mobil bensin lebih mahal dianggap menjadi yang terbaik untuk membuat masyarakatnya beralih ke mobil listrik.
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan proposal tersebut telah diajukan kepada pemerintah pusat.
“Saat ini, mereka yang mengendarai EV tidak perlu membayar pajak jalan. Tetapi begitu kebijakan pembebasan pajak berakhir pada 2025, mereka harus mulai membayar,” kata Loke.
Pajak Mobil Konvensional
Dia menyebutkan bahwa pajak jalan untuk mobil listrik bisa jauh lebih tinggi dibandingkan mobil bensin. Pasalnya, kapasitas motor listrik yang jadi patokan untuk menentukan nilai pajak lebih besar daripada mobil konvensional.
“Dan menurut formula yang diperkenalkan kementerian pada 2011, pajak jalan untuk EV jauh lebih tinggi daripada ICE (internal combustion engine) atau mobil biasa. Kementerian akan meninjau itu dan membuatnya lebih rendah dan lebih kompetitif sehingga orang tidak ragu untuk membeli kendaraan listrik,” ujarnya.
Pembebasan pajak kendaraan listrik saat ini diperkenalkan di bawah pemerintahan sebelumnya pada 2022, dan akan berlangsung hingga Desember 2025.
Loke mengatakan proposal untuk melanjutkan hal kebijakan tersebut telah dikirimkan. Loke menyampaikan pajak jalan yang tinggi untuk EV adalah salah satu alasan masyarakat Malaysia untuk beralih. Saat ini, hanya ada sekitar 10.000 mobil listrik di jalanan Malaysia, termasuk merek yang lebih besar.
“Karena mengendarai mobil listrik telah menjadi tren global, kami perlu mempersiapkan diri untuk ini. Jadi, usulan kementerian pada dasarnya untuk mendukung industri kendaraan listrik,” ucapnya.
Loke mengatakan kementerian akan membuat struktur pajak jalan baru untuk kendaraan listrik dan pajak jalan raya akan didasarkan pada watt kendaraan.
Ini diperlukan karena calon pembeli perlu mengetahui berapa besar pajak jalan raya yang harus dibayarkan. Hal ini akan diumumkan dalam waktu dekat, sehingga para calon pembeli mobil listrik tak ragu lagi dalam memboyong kendaraan ramah lingkungan.
Secara terpisah, Loke mengatakan kementerian juga akan mulai mengeluarkan plat nomor khusus untuk mobil listrik.
“Plat nomor kendaraan seperti itu, termasuk e-plate, akan dimulai dengan EV. Ini bukan untuk kebanggan tetapi untuk memungkinkan pihak berwenang, terutama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan untuk segera mengidentifikasi mobil jika terjadi kecelakaan,” kata dia.
“Ini sangat penting karena jika terjadi kebakaran, mereka tidak bisa menyemprotkan air untuk memadamkannya,” ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Bukan Subsidi, Pemerintah Malaysia Pilih Cara Ini untuk Tingkatkan Pengguna Mobil Listrik ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/otomotif/mobil/bukan-subsidi-pemerintah-malaysia-pilih-cara-ini-untuk-tingkatkan-pengguna-mobil-listrik.
Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps
Editor : Syahrir Rasyid