JAKARTA, iNewsSerpong.id - ChatGPT telah menjadi pembicaraan sejak diperkenalkan karena kemampuannya. Namun, tahukah Anda, jika ChatGPT tidak sepenuhnya benar.
Penelitian oleh Purdue University mengungkapkan chatbot bertenaga AI, ChatGPT sering melakukan kesalahan. Membuat kode pemrograman menggunakan chatbot bukan ide bagus.
Dikutip dari TechSpot, peneliti telah menguji kemampuan ChatGPT menggunakan sejumlah pertanyaan pemrograman software. Hasilnya, setengah dari yang direkomendasikan ChatGPT salah.Peneliti menganalisis gaya linguistik dan sentimen tanggapan. Terungkap itu bukan hasil yang bagus untuk ChatGPT. Chatbot besutan OpenAI itu hanya menjawab 48 persen pertanyaan dengan benar.
Sementara 77 persen jawabannya sangat berbelit-belit. "Selama penelitian kami mengamati hanya ketika kesalahan dalam jawaban ChatGPT terlihat jelas, pengguna dapat mengidentifikasi kesalahan tersebut," kata peneliti Samia Kabir, David Udo-Imeh, Bonan Kou, dan asisten profesor Tianyi Zhang.Namun, kata Zhang, ketika kesalahan tidak siap diverifikasi atau membutuhkan IDE atau dokumentasi eksternal, pengguna sering gagal mengidentifikasi ketidaktepatan atau meremehkan tingkat kesalahan dalam jawaban.
Sebagian besar jawaban yang salah disebakan ketidakmampuan ChatGPT memahami konteks yang mendasari pertanyaan yang diajukan. Temuan terbaru jelas membuka pikiran banyak orang, tak semua yang keluar dari ChatGPT adalah kebenaran.Google pun telah memperingatkan karyawannya tentang bahaya chatbot, termasuk Bard miliknya. Saat ditanya mengapa, perusahaan mengatakan Bard dapat membuat saran kode yang tidak diinginkan.
(*)Editor : Syahrir Rasyid