“Agar sesuatu berubah arah dengan kecepatan seperti itu… tubuh manusia akan mencair,” imbuhnya.
Namun misteri Segitiga Alaska tidak hanya terbatas pada langit saja. Sejak tahun 1970, lebih dari 20.000 orang hilang tanpa alasan yang jelas telah tercatat di wilayah berpenduduk jarang antara Anchorage dan Juneau di selatan hingga Utqiagvik di pantai utara.
Mengingat rendahnya populasi di wilayah terjal ini, angka tersebut dua kali lipat lebih tinggi dari rata-rata nasional di AS. Misteri orang hilang itu memicu berbagai spekulai mulai dari diculik UFO, makhluk sejenis Bigfoot pemakan daging yang disebut Wendigo, dan anomali magnetik yang mengganggu kompas pejalan kaki.
Petugas penyelamat berpengalaman yang dikirim untuk menyelidiki berbagai insiden orang hilang di negara bagian tersebut melaporkan bahwa mereka mendengar suara hantu, dan mengalami disorientasi serta pusing karena beberapa ciri yang tidak diketahui di hutan belantara Alaska yang terpencil.
Apakah ada fenomena fisik yang tidak diketahui yang menyebabkan cahaya di langit malam Alaska masih menjadi misteri. Pakar UFO Debbie Ziegelmeyer percaya bahwa Alaska “menarik” bagi pengunjung asing atau alien karena populasinya sangat jarang.
“Mereka bisa pergi ke mana pun mereka mau,” kata Debbie, yang merupakan Star Team Investigator untuk organisasi penelitian UFO MUFON.
“Itulah daya tarik Alaska,” cetusnya.
Rance Lentz (41) tertarik pada penelitian UFO setelah mendapatkan pengalaman alien yang menakutkan ketika dia masih bersekolah. Namun karir selanjutnya di militer AS memberinya wawasan baru tentang fenomena tersebut.
“Pastinya akan lebih banyak penampakannya ketika ada tes yang berat, berat," ujarnya.
Editor : Syahrir Rasyid