SAN FRANSISCO, iNewsSerpong.id - Perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter , X, dilaporkan telah membayar hampir USD20 juta (Rp309,8 miliar) kepada pembuat konten di platform tersebut. CEO X Linda Yaccarino mengatakan mulai membayar pembuat konten di jejaring sosial pada bulan Juli.
Pembayaran mewakili sebagian dari pendapatan iklan yang diperoleh perusahaan untuk menayangkan iklan sebagai balasan tweet pengguna tersebut. Program ini hanya untuk pengguna berlangganan X Premium (sebelumnya Twitter Blue).
Selain itu, pengguna harus memiliki lebih dari 500 pengikut, dan menerima lebih dari 5 juta tayangan di tweet dalam tiga bulan sebelumnya. Ini merupakan tantangan tersendiri, terutama setelah platform X kehilangan pengguna dari hari ke hari.
Sebelumnya, Linda Yaccrino telah mengonfirmasi dalam penampilannya di Konferensi Kode Vox Media pada Kamis 28 September 2023 bahwa X dapat memperoleh keuntungan pada awal tahun 2024.“Sekarang saya telah membenamkan diri dalam bisnis ini. Di awal tahun 2024, kami akan melakukannya menghasilkan keuntungan,” katanya dikutip SINDOnews dari laman Mint, Minggu (1/10/2023).
Pada bulan Juli, beberapa penerima manfaat pertama dari program ini men-tweet tentang pendapatan mereka. Banyak dari mereka yang memperoleh penghasilan tertinggi dari program ini tampaknya adalah akuntan sayap kanan.
Misalnya, Andrew Tate yang mengaku misoginis, baru-baru ini dibebaskan dari penjara atas tuduhan pemerkosaan dan perdagangan manusia di Rumania, membawa pulang USD20.379 dalam pembayaran putaran pertama platform tersebut.
Awal pekan ini regulator Eropa melaporkan bahwa Twitter saat ini menjadi sumber disinformasi terbesar di antara jejaring sosial. Perusahaan juga baru-baru ini menghapus kemampuan untuk melaporkan misinformasi pemilu di situs tersebut.(*)
Editor : Syahrir Rasyid