JAKARTA, iNewsSerpong.id - Gideon Tengker menuntut harta gono-gini kepada mantan istrinya, Rieta Amilia sebesar Rp300 miliar. Adapun aset yang digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan oleh Gideon terdiri dari rumah, vila hingga perusahaan di Jakarta dan Bali.
Sampai saat ini tuntutan harta gono-gini yang diajukan Gideon pun masih berlangsung di PN Jakarta Selatan. Rieta selaku tergugat pun belum juga hadir ke persidangan sehingga membuat ayah Nagita Slavina itu merasa geram.
Padahal sebelumnya, Rieta sempat dikabarkan akan hadir di sidang mediasi yang digelar di PN Jakarta Selatan pada Kamis, 19 Oktober 2023.
Di sisi lain, Gideon melalui kuasa hukumnya, Erles Rareral juga membantah bahwa selama ini dirinya mengalami masalah ekonomi setelah bercerai dengan Rieta. Sebab, musisi itu sangat gencar dalam memperjuangkan aset yang diperoleh selama menikah dengan mertua Raffi Ahmad itu.
"Kalau kesulitan ekonomi nggak. saya pernah menemani Om Gideon Tengker waktu mau transaksi itu Rp600 miliar. Saya malam itu yang menemani sebagai kuasa hukum," kata Erles di PN Jakarta Selatan pada Kamis, 19 Oktober 2023.Gideon, dijelaskan Erles memiliki banyak aset. Termasuk di kampung halamannya di Manado, Sulawesi Utara. Pengacara itu pun membantah kliennya menuntut harta gono-gini karena hidup susah.
"Ada yang tawar. Jadi kalau dibilang itu (kesulitan ekonomi) nggak lah, aset di Manado. Aset (Gideon Tengker) banyak. Nggak mungkin lah saya bicara itu, itu aset dapur klien saya," jelasnya.
Lebih lanjut, Erles menegaskan jika langkah hukum Gideon terhadap Rieta murni diambil untuk memperjuangkan haknya. Menurut Erles, Gideo memiliki hak dari aset yang dinikmati Rieta selama ini lantaran harta tersebut diperoleh saat mereka masih menjadi suami istri.
"Iyalah, di mana dua orang berkumpul di situ ada restu Tuhan, ada berkat Tuhan untuk kedua anak manusia. Ada haknya kembali di situ. Di mana perkawinan selesai harus dibagi berdua," ujarnya."Belajar di mana aja, buka kitab di mana aja seperti itu. Saya nggak tahu kalau ada yang belajar dari buku terbalik, saya nggak tahu mungkin dia punya penilaian lain. Untungnya skripsi saya tentang perkawinan jadi saya paham semua," pungkasnya.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid