get app
inews
Aa Read Next : Garuda Buka Suara soal Kerusakan Mesin di Pesawat Jemaah Haji asal Makassar

Potensi Pasar Properti Australia Harus Dimanfaatkan Pengembang Indonesia

Sabtu, 25 November 2023 | 05:00 WIB
header img
Macquarie Park, Australia jadi salah satu kawasan yang diminati pengembang. (Foto : connectmpid)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Saat ini, pasar properti Australia ini menunjukkan potensi yang cukup besar mengingat adanya backlog yang tinggi di Negeri Kanguru tersebut.

Salah satu faktor penyebab backlog ini adalah masuknya sekitar satu juta imigran ke Australia. CEO One Global Capital, Iwan Sunito, mengungkapkan bahwa sekitar 1 juta imigran telah masuk ke Australia.

Hal itu disampaikan Sunito dalam sesi Zoom Meeting kepada media pada akhir Oktober lalu. Dia menekankan bahwa kebutuhan akan tempat tinggal merupakan salah satu aspek utama dalam kehidupan masyarakat, dan krisis perumahan atau backlog menjadi isu yang semakin mendesak karena tingginya tingkat urbanisasi.

Masalah Backlog Berbeda

"Situasi di Australia, mirip dengan Indonesia, menghadapi tantangan serius dalam menyediakan perumahan yang terjangkau bagi penduduknya," tambah Sunito.

Meskipun Australia dan Indonesia memiliki karakteristik masalah backlog yang berbeda, keduanya menghadapi kesulitan yang mirip, yaitu ketersediaan perumahan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus bertambah.

Menurut laporan dari firma akuntan KPMG, harga hunian di seluruh Australia diprediksi akan mengalami kenaikan dalam 18 bulan ke depan.

Kepala Ekonom KPMG, Brendan Rynne,  dalam laporan Residential Property Market Outlook September 2023, mengungkapkan bahwa harga rumah nasional diperkirakan akan naik sebesar 4,9% dalam 9 bulan mendatang dan kemudian melonjak 9,4% hingga Juni 2025.

Sunito menyatakan bahwa lonjakan harga properti tersebut disebabkan oleh kelangkaan lahan, penurunan tingkat persetujuan, dan aktivitas konstruksi yang terbatas atau lebih mahal. Meskipun suku bunga rendah, harga properti tetap tinggi, menyulitkan banyak orang untuk membeli rumah pertama.

Untuk mengatasi krisis perumahan, Pemerintah Australia berupaya membangun lebih banyak perumahan dengan target menciptakan satu juta unit perumahan dalam lima tahun ke depan, melibatkan investasi swasta termasuk dana pensiun.

Iwan Sunito menyatakan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menerapkan kebijakan strategis perusahaan, terutama di pasar properti Australia, khususnya di Sydney.

Dalam upaya memanfaatkan potensi pasar properti Australia, Crown Group dan ONE Global Capital memasuki pasar tersebut. Crown Group, perusahaan pengembangan dan investasi properti yang berbasis di Sydney, Australia, bersama dengan ONE Global Capital, perusahaan investasi pengembangan properti, bersiap meluncurkan proyek senilai Rp4,5 triliun di Macquarie Park pada tahun 2024.

Sunito menekankan bahwa proyek-proyek ini mendapatkan persetujuan dengan cepat dari otoritas setempat, mencapai "Development Approval" (DA) hanya dalam waktu 8 bulan, padahal proses tersebut biasanya memerlukan 12-24 bulan.

Macquarie Park dikenal sebagai kawasan pendidikan dengan 44.000 siswa yang bersekolah di Macquarie University, serta merupakan pusat teknologi dan kawasan medis terbesar di Sydney.

"Kami cukup beruntung dapat mengakuisisi kedua lokasi ini sekitar 2 tahun yang lalu, pada awal tahun 2022. Yang membuat saya semakin bersemangat adalah upaya kami menuju masa depan yang lebih hijau," tutur Iwan Sunito. (*)

 

Artikel ini pertama kali diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 31 Oktober 2023 - 15:48 WIB oleh I. Husni Isnaini dengan judul "Pengembang Indonesia Manfaatkan Potensi Pasar Properti Australia | Halaman Lengkap".

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut