JAKARTA, iNewsSerpong.id – Kue keranjang identik dengan perayaan imlek, karena pada saat masyarakat yang merayakan imlek ada banyak jenis kue yang dihidangkan. Sudah tahu belum sejarah dari makanan khas Imlek satu ini?
Kue keranjang atau Nian Gao adalah kue dengan cita rasa manis, populer dimakan sebagai hidangan penutup alias dessert dalam perayaan Imlek. Awalnya, kue keranjang digunakan sebagai persembahan dalam ritual perayaan.
Latar belakang sejarah dari kue keranjang atau Nian Gao ini sudah sangat lama, setidaknya 1000 tahun lalu. Di awal masa Dinasti Liao (907-1125) masyarakat di Beijing diketahui memiliki memakan kue ini sebagai kue Tahun Baru pada hari pertama di tahun Lunar.
Lalu berlanjut ke Dinasti Ming (1368–1644) dan Dinasti Qing (1644–1911) hingga hari ini, kue keranjang telah menjadi camilan rakyat biasa pada umumnya.
Mengutip Chinahighlights, menyantap kue keranjang selama perayaan Imlek dilambangkan sebagai keberuntungan. Selain itu, kue keranjang juga simbol harapan untuk kemakmuran dalam hal rezeki yang lebih banyak, posisi jabatan lebih tinggi, keluarga dan tahun yang lebih baik secara keseluruhan.
Kue keranjang biasanya dibuat dari tepung ketan, tepung terigu, garam, air, dan gula. Cara memasaknya pun bervariasi, bisa dikukus, digoreng, atau bahkan dimakan dingin. Masyarakat di bagian Utara China, biasanya menyajikan kue keranjang dengan metode dikukus atau digoreng. Lain lagi dengan di China bagian Selatan, kue keranjang rasanya bisa manis atau asin dan diolah dengan cara dikukus, diiris-iris lalu digoreng atau bahkan dimasak dalam sup.(*)
Editor : Syahrir Rasyid