get app
inews
Aa Read Next : Paling Difavoritkan, Ternyata Bagian Ayam yang Paling Tinggi Kolesterol

Lebih Tinggi Kolesterol Mana, Kambing atau Ayam?

Rabu, 03 Januari 2024 | 01:46 WIB
header img
Lantas, sebenarnya daging apa yang memiliki kadar kolesterol lebh tinggi, kambing atau ayam? (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Perayaan malam Tahun Baru biasanya identik dengan mengonsumsi menu bakaran berbagai jenis daging. Beberapa jenis daging yang kerap digunakan adalah daging kambing dan ayam.

Namun, mengonsumsi beberapa jenis daging ini menjadi dilema terutama bagi mereka yang menderita darah tinggi dan kolesterol. Lantas, sebenarnya daging apa yang memiliki kadar kolesterol lebh tinggi?

Sebelum itu dibahas, pemahaman masyarakat tentang tekanan darah tinggi dan kolesterol harus terlebih dahulu diluruskan. Salah satunya terkait penyebab hipertensi, seperti makanan tinggi garam, makanan tinggi kolesterol, serta makanan yang mengandung kedua zat ini. Dari sini lah Anda bisa mengkaji lebih lanjut apakah daging tersebut aman dikonsumsi atau tidak.

Sebab itu, yang perlu menjadi kewaspadaan bukan makanannya melainkan zat yang terkandung dalam makanan itu. Dilansir dari laman Universitas Airlangga Surabaya, berdasarkan penelitian terbaru, kadar kolesterol dalam daging kambing justru lebih rendah daripada daging sapi. Di sisi lain, daging ayam juga memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dari pada daging kambing.

Dilansir laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), daging kambing mengandung 75 mg kolesterol. Sementara, Daging sapi (potongan sirloin) mengandung sekitar 90 miligram. Lalu, daging dada ayam tanpa kulit mengandung 85 mg kolesterol.

“Sehingga kalau tanya daging kambing aman atau tidak harusnya lebih aman karena kadar kolesterolnya paling rendah. Tapi yang harus menjadi perhatian lagi adalah cara memasaknya,” ujar Pakar ilmu keperawatan UNAIR, Dr Abu Bakar.

Menyinggung tentang mitos olahan kambing yang tinggi kolesterol dan menyebabkan darah tinggi, Dr Abu menjelaskan cara memasak harus benar. Cara memasak bukan hanya dari tingkat kematangan tapi juga bahan untuk memasak, seperti halnya kecap.

“Kalau mau buat sate kambing, ya lihat kecapnya juga tinggi natrium atau tidak. Kalau kecapnya tinggi natrium, yang menyebabkan tekanan darah tinggi bisa jadi kecapnya bukan dagingnya,” katanya.

Lebih lanjut, pola konsumsi olahan daging juga harus menjadi perhatian. Jika diolah menjadi sate, maka maksimal dalam satu hari adalah tujuh tusuk Berikutnya hari kedua tujuh tusuk dan hari ketiga berhenti. “Paling tidak jeda dua hari baru boleh makan lagi,” ujar Dr Abu.

Selain itu, mengonsumsi suplemen vitamin dianjurkan jika hemoglobin Anda rendah dan hipertensi di atas kadar normal. 

Sebaliknya, jika hemoglobin darah normal dan hipertensi dalam rentang nilai aman maka konsumsi suplemen vitamin tambahan tidak perlu, kecuali obat hipertensi yang harus rutin diminum.

(*)

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut