JAKARTA, iNewsSerpong.id - Seorang seniman dari Amerika Serikat (AS) berhasil menjual gambar animasi tempat sampah dalam bentuk Non-Fungible Token (NFT), kini dari hasil penjualannya dia bisa hidup nyaman.
Disadur dari Mashable, Selasa (8/2/2022), secara mengejutkan animasi tempat sampah yang dijual laku dengan harga USD250 ribu dolar AS atau sekitar Rp3,6 juta.
Pria dengan nama samaran Robness itu, menjelaskan bagaimana dia mengambil gambar tempat sampah dari internet, lalu membumbuinya dengan efek psychedelic yang glitchy dan mengunggahnya untuk dijual di platform NFT SuperRare.
Karya seni bernama 64 Gallon Toter tersebut, telah diunggah beberapa tahun lalu, tetapi sempat dihapus dari platform karena tampaknya melanggar hak cipta perusahaan lain.
Berbicara kepada AFP, Robness mengtakan bahwa karya seni tempat sampah pada awalnya dibuat sebagai "seni kemarahan", dan jalan keluar baginya untuk mengekspresikan kemarahannya pada banyak hal dalam hidup.
"Saya memasangnya, dan itu dihapus. Mereka mengira saya mengambil gambar dari Home Depot dan melanggar hak cipta. Mereka mengancam saya secara hukum," katanya.
Namun, gambar itu dipulihkan setelah 2 tahun dan SuperRare menjelaskan kepadanya dalam email perihal pemulihan animasi tempat sampahnya.
Akhirnya, NFT tempat sampah itu menjadi meme yang menginspirasi ribuan versi penirunya, dan secara besar-besaran meningkatkan minat pada karya Robness.
Kemudian, seorang kolektor menghubungi Robness secara pribadi untuk mengetahui lebih banyak tentang karyanya.
"Itu adalah salah satu dari tiga tempat sampah yang ada di SuperRare dan saya menjualnya kepada seorang kolektor. Dia menelepon saya karena dia ingin tahu lebih banyak tentang ceritanya dan kami berbicara selama sekitar 30 hingga 45 menit tentang keseluruhan cerita yang lucu, dan dia hampir selalu tertawa," ungkapnya
Tidak mengherankan, semua karya yang dijual dalam bentuk NFT telah mengubah hidupnya menjadi lebih baik, mulanya harus tidur di mobilnya dan mesti beker sambilan sejak 2014.
Sekarang, disebut dia menghasilkan cukup uang dari NFT untuk membuatnya bisa dhidup dengan nyaman. (*)
Editor : Syahrir Rasyid