JAKARTA, iNewsSerpong.id – Setelah sebelumnya PP Muhammadiyah, Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Kampus Aisyiyah (PTMA) mengeluarkan pernyataan sikap terkait dinamika politik menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, kini giliran Alumni Perguruan Muhammadiyah (APM) angkat bicara.
Alumni Perguruan Muhammadiyah (APM) mengeluarkan seruan tobat politik nasional, untuk tidak lagi mendukung, memenangkan, dan memilih pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Seruan ini ditujukan kepada anggota, pengurus, akademisi, aktivis, dan eksponen Muhammadiyah lainnya yang saat ini menjadi pendukung dan bagian dari pemenangan Prabowo-Gibran.
Menurut Aceng Wahyuddin, Korwil Alumni Perguruan Muhammyah (APM) Provinsi Banten, seruan ini didasarkan pada nilai-nilai dari khittah dan Tanfidz Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta tahun 2022 yang lalu.
"Sebelumnya APM sudah mengeluarkan petisi penolakan terhadap Prabowo- Gibran serta menyatakan bahwa pasangan tersebut tidak masuk kriteria Muhammadiyah sehingga tidak layak untuk dipilih. Maka hari ini kami serukan untuk tobat politik nasional," kata Aceng saat membacakan seruan di kota Serang, Banten, Jumat (9/2/2024).
Dalam khittahnya, Muhammadiyah meminta kepada segenap anggota-anggotanya yang aktif dalam politik untuk benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara sungguh-sungguh dengan mengedepankan tanggung jawab, akhlak mulia, keteladanan, dan perdamaian.
Aktivitas politik tersebut harus sejalan dengan upaya memperjuangkan misi Persyarikatan dalam melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, terang Aceng Wahyuddin.
Bagi Alumni Perguruan Muhammadiyah (APM), sangat tidak wajar dan tidak masuk akal apabila ada eksponen-eksponen tertentu dari Muhammadiyah baik secara pribadi maupun kelompok bergabung dan menjadi bagian dari kekuatan yang dengan sengaja membunuh demokrasi dan anti terhadap reformasi yang dahulu diperjuangkannya.
"Pasangan Prabowo dan Gibran adalah capres-cawapres hasil mengakali konstitusi dengan sejumlah pelanggaran etika. Mereka adalah pasangan yang diusung untuk melanggengkan kekuasaan dan politik dinasti," tambah Aceng, yang juga aktivis Muhammadiyah di Serang, Banten ini.
Ada tiga seruan Tobat Politik Nasional yang disampaikan oleh Alumni Perguruan Muhammadiyah (APM) Provinsi Banten, meliputi :
1. Atas dasar khittah, keputusan dan panduan politik Muhammadiyah serta demi kepentingan besar menyelamatkan bangsa, menyerukan kepada anggota, pengurus, akademisi, aktivis dan eksponen Muhammadiyah lainnya, yang saat ini mendukung dan menjadi bagian dari pemenangan Prabowo-Gibran untuk melakukan tobat politik dengan tidak lagi mendukung, memenangkan serta memilih Prabowo-Gibran.
2. Menyerukan kepada seluruh warga dan simpatisan Muhammadiyah serta masyarakat Indonesia pada umumnya, yang sebelumnya masih memiliki preferensi memilih Prabowo dan Gibran untuk melakukan tobat politik dengan mengajak keluarganya untuk tidak akan memilih Prabowo-Gibran dalam Pilpres 14 Februari 2024.
3. Mengimbau kepada seluruh Perguruan Tinggi di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk semakin gencar menyuarakan seruan moral kebangsaan sebagai bagian dari ikhtiar mengawal demokrasi yang bermartabat.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Jum'at, 09 Februari 2024 - 22:51 WIB oleh Tim SINDOnews dengan judul "Serukan Tobat Politik Nasional, Alumni Perguruan Muhammadiyah: Jangan Lagi Dukung Prabowo-Gibran".
Editor : A.R Bacho