Unggahan tersebut kemudian, akun Instagram resmi Kementerian BUMN membalas cuitan Erick Thohir. @kementerianbumn merekomendasikan salah satu kuliner khas Mandalika yang patut dicoba Marc Marquez dkk.
"@marcmarquez93 @alexmarquez73 @aleixespargaro @alexrins Wajib coba Sate bulayak khas Mandalika nih," tulis @kementerianbumn.
Sate Bulayak khas Mandalika (Foto: Lombokbaratkab.go.id)
Seperti apa sih sate bulayak? Dikutip dari lombokbaratkab.go.id, sate bulayak sebenarnya tak jauh berbeda dari sate lain pada umumnya. Namun yang menjadikan sate bulayak berbeda dengan sate lainnya karena kekhasan bumbunya yang menggoda dan mengeluarkan bau sedap yang mengundang selera makan yang tinggi.
Sate berbahan daging atau jeroan sapi itu dilumuri dengan bumbu khas Lombok. Pada saat makan sate khas ini biasanya diikuti oleh makanan khas lainnya menyerupai lontong yang agak bulat memanjang dikuliti daun kelapa agtau daun enau (nira) muda menjadikan rasanyapun semakin nikmat.
Lontong dimaksud oleh masyarakat Sasak dinamakan Bulayak. Jadi, bulayak sebenarnya sejenis lontong dari bahan beras yang dibungkus dengan daun enau muda dan berbentuk seperti lontong, tapi agak lebih panjang. Sementara bahan baku sate bulayak selain daging juga bisa jeroan sapi.
Daging sapi atau jeroan sapi tersebut dilumuri bumbu penyedap rasa khas alami ramuan Sasak. Lantas, sate yang sudah dilumuri tadi langsung dibakar. Tentu saja kepulan asap sate yang dikipas tersebut menyengat keamana-mana dengan aroma yang begitu sedap. Bumbu ini sendiri berbahan santan, cabe besar dan potongan-potongan cabe.
Karena kekhasannya itulah, sate bulayak menjadi santapan yang paling banyak dicari wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Para wisatawan nusantara yang kebetulan berlibur ke Lombok umumnya berkunjung ke pusat jajanan khas Lombok untuk menikmati sate bulayak yang murah meriah.
Seporsi sate bulayak terdiri atas satu piring sate berisi 10 tusuk dan lima hingga enam bulayak dengan harga Rp12.000. Harga ini terjangkau, murah, meriah golong murah dibandingkan sate kambing yang bisa Rp1.000 per tusuk, belum lontongnya.(*)
Editor : A.R Bacho