get app
inews
Aa Read Next : Turun Drastis Penjualan Mobil Listrik Hyundai, Ini Ternyata Penyebabnya

Versi Analis : Begini Prospek Saham Bank BNI Pasca bagi Dividen Jumbo

Rabu, 13 Maret 2024 | 08:19 WIB
header img
Pasca bagi dividen jumbo, begini prospek saham BBNI. (Foto: MNC media)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengalami kenaikan yang signifikan, menyusul setelah pengumuman pembagian dividen. Prospek saham perbankan memang cerah, didukung beberapa katalis positif.

"Outlook laba bersih yang masih bisa tumbuh dengan angka dua digit bersama dengan peningkatan rasio dividen, dapat mendorong BBNI untuk mencapai target ROAE yang diinginkan," kata Analis Panin Sekuritas, Sarkia, pada Selasa (12/3/2024).

Menurut Sarkia, ini dapat mendorong pertumbuhan laba dan meningkatkan payout, yang menjadi strategi efektif untuk mencapai target tersebut.

Rasio Payout Dividen

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 4 Maret 2024, BBNI memutuskan untuk membagikan 50 persen laba bersih sebagai dividen kepada pemegang saham. Dividen yang dibagikan senilai Rp10,45 triliun, atau Rp280,49 per saham.

Keputusan tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar, dimana Mirae Asset Sekuritas sebelumnya memproyeksikan rasio payout dividen sebesar 50 persen. Sedangkan Panin Sekuritas memperkirakan rasio payout secara konservatif antara 40 hingga 50 persen.

Dengan harga penutupan pada tanggal 4 Maret 2024 di level Rp5.875, yield dividen saham BBNI mencapai 4,77 persen, yang merupakan salah satu yang tertinggi di antara bank-bank lainnya.

Pembagian dividen tersebut memberikan sentimen positif untuk saham BBNI. Gerak saham BBNI selalu berakhir di zona hijau dengan kenaikan total hingga 1,2 persen dari harga penutupan pada saat RUPST.

Setelah mencatat kenaikan laba bersih sebesar 14,2 persen di 2023 dan pembagian dividen sebesar 50 persen dari laba bersih, BBNI menargetkan kinerja positif juga untuk tahun ini.

Manajemen menargetkan pertumbuhan kredit di 2024 mencapai sembilan hingga 11 persen, dengan Net Interest Margin (NIM) setidaknya 4,5 persen dan cost of credit kurang dari 1,4 persen.

Konsensus analis Bloomberg memproyeksikan laba bersih BBNI di tahun 2024 sebesar Rp 23,7 triliun, menunjukkan pertumbuhan bottom-line sebesar 13,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Konsensus analis menyetujui rekomendasi beli saham BBNI dengan target harga setidaknya Rp6.500 per saham.

Dalam jangka panjang, BBNI juga menargetkan rasio pengembalian terhadap modal (ROAE) perseroan mencapai 20% di tahun 2028. Pada tahun 2023, rasio ROAE BBNI sudah mencapai 15 persen, melampaui capaian sebelum pandemi di 14 persen pada 2019. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut