TANGERANG RAYA, iNewsSerpong.id - Tak kenal lelah, Ahmad Fauzi (30) berjuang untuk masa depan kedua putrinya, Zahwa (6) dan Zahra (4), dengan menjadi seorang pemulung di Tangerang.
Fauzi memiliki harapan besar agar Zahwa dan Zahra dapat memperoleh pendidikan yang layak dan kehidupan yang lebih baik.
Di bawah terik matahari, Fauzi dan Zahra terlihat berjalan di kawasan perumahan elit di Tangerang. Tangan kecil Zahra erat bergenggam dengan tangan sang ayah, penuh dengan tekad dan kasih sayang.
Gaji yang Tertunda
Fauzi membagikan kisahnya. Ia telah menjalani profesi sebagai pemulung selama lebih dari satu tahun. Sebelumnya, Fauzi bekerja di berbagai bidang, namun pandemi Covid-19 menghambatnya dengan pemutusan hubungan kerja dan gaji yang tertunda.
"Pandemi membuat segalanya sulit. Saya sebelumnya bekerja sebagai tukang bangunan dan bagian gudang sampah di mal. Namun, karena pandemi, saya terus-menerus diliburkan, bahkan gaji pun terpotong dan tidak dibayar," kata Fauzi, Selasa (7/5/2024).
Saat ini, Fauzi mengandalkan hasil penjualan barang rongsokan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ia rela tidak makan, asalkan kedua putrinya bisa tercukupi kebutuhannya.
"Untuk makanan sehari-hari, saya mengandalkan hasil penjualan barang rongsokan. Kadang-kadang saya bahkan tidak makan, tergantung penjualan. Yang penting, saya ingin anak-anak terlebih dahulu bisa tercukupi," katanya.
Meskipun dalam keterbatasan, Fauzi memiliki impian besar untuk masa depan Zahwa dan Zahra. Ia berharap keduanya dapat mendapatkan pendidikan yang layak dan terhindar dari kemiskinan.
"Saya berharap anak-anak bisa sekolah. Saya ingin memberikan pendidikan yang baik kepada mereka, karena saya sendiri belum memiliki pekerjaan. Sementara itu, saya juga bingung bagaimana cara membiayai pendidikan mereka di masa depan," katanya.
Fauzi yakin bahwa dengan pendidikan yang baik, Zahwa dan Zahra akan mampu mencapai masa depan yang cerah. Ia berharap agar keduanya dapat menjadi orang sukses dan tidak mengikuti jejaknya sebagai seorang pemulung.
"Saya ingin melihat anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak. Yang terpenting, saya ingin mereka menjadi orang sukses dan tidak mengikuti jejak saya," ujarnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid